Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjar, Jawa Barat, Alfan Nur Rohman, mengatakan, saat ini semua cadangan atau persediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjar mengalami defisit.
Baik itu stok darah golongan darah A, B, AB, maupun golongan darah O, semuanya kosong. Kondisinya mengkhawatirkan apalagi menghadapi libur lebaran.
“Stok darah semenjak bulan Ramadan ini memang kosong. Sekarang yang berjalan hanya donor darah sukarela dan donor darah pengganti,” kata Alfan kepada HR Online, Rabu (7/5/2020).
Alfan mengaku khawatir target persediaan darah selama libur lebaran tidak terpenuhi. PMI Kota Banjar tidak bisa berkeliling mengambil darah dari para pendonor mengingat saat ini masih dalam masa pandemi, ditambah pembatasan selama PSBB.
Alfan menyebut, idealnya kebutuhan dalam setiap bulan di Kota Banjar sekitar 1000 kantong darah untuk menyuplai kebutuhan pasien yang dirawat di klinik dan beberapa rumah sakit di Kota Banjar.
“Kalaupun sekarang masa PSBB sudah diberlakukan, UDD PMI tetap buka pelayanan karena pasien yang mau transfusi juga tidak bisa menunggu,” jelasnya.
Untuk memenuhi target persediaan darah selama libur lebaran dan bulan berikutnya, pihaknya mengajak kepada warga masyarakat maupun komunitas agar melakukan donor darah sukarela di kantor baru PMI, komplek area terminal atau samping Kantor Dinas Perhubungan.
“Bagi warga masyarakat yang ingin membantu persediaan darah silakan bisa datang langsung ke Kantor PMI Kota Banjar,” katanya.
Sementara itu, Humas Pelayanan RSUD Kota Banjar, Rohendi, mengatakan, kekurangan persediaan darah tentu bisa menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan perawatan pasien terlebih untuk pasien Thalasemia karena pasien ini membutuhkan tranfusi rutin setiap bulannya.
Selama ini, lanjut Rohendi, untuk pemenuhan kebutuhan darah di RSUD Kota Banjar mengandalkan suplai dari UDD PMI Kota Banjar. Selain itu memberlakukan donor darah pengganti bagi pasien yang membutuhkan.
“Kami berharap masyarakat ikut membantu ketersediaan stok darah melalui donor darah. Saat ini ketika kami membutuhkan juga harus memberlakukan donor darah pengganti,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online)