Penyakit virus Corona kabarnya bisa mempengaruhi kesuburan penderita, khususnya pada pria. Benarkah kabar yang sempat simpang siur tersebut? Sebuah riset terbaru menemukan pengaruh virus corona terhadap kesuburan.
Pandemi Covid-19 hingga saat ini terus menghantui masyarakat di seluruh dunia. Penyebarannya yang begitu cepat dan sangat menular telah mendorong banyak negara melakukan lockdown dan karantina wilayah, termasuk di Indonesia.
Hingga saat ini penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 ini belum ada obatnya. Para ahli di seluruh dunia masih terus berlomba untuk menemukan obat dan vaksin Covid-19 yang ampuh dan aman.
Riset dan kajian untuk meneliti penyakit virus Corona ini juga dilakukan dengan mempelajari sifat dan karakteristik virus SARS-Cov-2. Pengenalan dan pemahaman yang lebih baik akan membantu pengelolaan penyakit dan menemukan vaksinnya.
Tak sedikit pula penelitian yang berusaha untuk mengungkapkan keterkaitan infeksi virus Corona terhadap kesehatan lainnya. Dari gejala yang ditimbulkannya, penyebab, faktor pengaruh, hingga dampak lainnya.
Dampak Penyakit Virus Corona Terhadap Kesuburan Pria
Sejak merebaknya penyebaran virus Corona muncul klaim bahwa infeksi penyakit ini akan berpengaruh buruk terhadap kesuburan pria. Hal ini karena demam yang ditimbulkan SARS-Cov-2 akan ikut membakar sel sperma pria.
Infeksi penyakit virus Corona memang dilaporkan menimbulkan sejumlah gejala. Seperti batuk, gangguan pernafasan, hingga terjadinya demam tinggi. Kondisi demam tinggi inilah yang diklaim ikut menurunkan kesuburan pria.
Namun kabar tersebut sempat dibantah sejumlah ahli karena kurangnya bukti yang menguatkannya. Bahkan belum ditemukan adanya kasus infeksi testis yang dilaporkan dari para penderita Covid-19.
Keterkaitan infeksi virus Corona dengan infertilitas pria juga pernah dinyatakan seorang ahli dari China. Profesor kedokteran reproduksi asal Wuhan itu menyatakan pria yang menderita penyakit virus Corona agar melakukan tes kesuburan setelah pemulihan.
Namun guru besar kedokteran itu kemudian menarik pernyataannya karena kurangnya bukti. Bahkan sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa pasien pria dengan Covid-19 mengalami perubahan kadar hormon reproduksinya.
Namun penelitian yang dilakukan di China itu juga menemukan bahwa kadar testosteron yang terkait dengan kesuburan tidak mengalami perubahan. Riset ini membuktikan bahwa penyakit virus Corona tidak menurunkan kesuburan pria.
Perbedaan Pengaruh Penyakit Virus Corona dan SARS dengan Kesuburan
Pengaruh serangan infeksi Covid-19 terhadap faktor kesuburan pria sempat menjadi diskusi yang berkembang di kalangan ahli kesehatan. Hal ini karena dampak penyakit SARS yang terjadi sebelumnya juga menyebabkan orkitis dan kerusakan pada testis.
Karena itulah tak sedikit ahli yang kemudian menarik dan mengasumsikan keterkaitan ini mengingat virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 masih satu keluarga dengan virus SARS-Cov yang menyebabkan penyakit SARS.
“Terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa penyakit virus Corona pasti akan menurunkan kesuburan pria,” kata peneliti yang bekerja pada pengembangan pandemi Covid-19 seperti dikutip dari Boldsky.
Meskipun begitu keterkaitan antara Covid-19 dan faktor infertilitas pria sempat menarik perhatian para ahli. Sebab, protein tubuh ACE2 yang diserang dan digunakan oleh virus Corona untuk menduplikasi diri juga ditemukan dalam testis.
Studi terbaru lainnya juga memperlihatkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga bisa masuk dan ditemukan dalam semen pasien pria yang terpapar Covid-19. Bahkan virus Corona ini juga ditemukan dalam semen testis pasien yang telah sembuh.
Dengan beberapa hasil riset di atas maupun pengaruh SARS yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada testis memang ada kemungkinan testis juga terinfeksi virus Corona dan memengaruhi produksi sperma.
Namun para ahli mengingatkan bahwa hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena virus tertentu justru bisa hidup di saluran reproduksi pria. Apalagi belum ada bukti bahwa penyakit virus Corona bisa ditularkan secara seksual.(R9/HR Online)