Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita TerbaruPemerintah Uji Klinis Herbal Untuk Obat Corona, dari Jahe Merah hingga Pil...

Pemerintah Uji Klinis Herbal Untuk Obat Corona, dari Jahe Merah hingga Pil Kina

Pemanfaatan herbal untuk obat Corona lebih menarik perhatian pemerintah Indonesia dalam melawan wabah virus Corona. Pemerintah melalui Kementerian Ristek saat ini tengah melakukan uji klinis beberapa jenis herbal Nusantara.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa untuk melawan Covid-19 pemerintah saat ini tengah meneliti beberapa jenis herbal. Diantaranya jahe merah, minyak kelapa murni, dan jambu biji.

Langkah ini, menurut dia, dilakukan terutama untuk mendukung percepatan upaya dalam penanganan Covid-19. Penelitian ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dengan menggunakan herbal untuk mengatasi virus tersebut.

“Kita telah melakukan beberapa tahapan, baik sistematic review, studi bioinformatika, dan saat ini sudah memasuki tahap uji klinis,” katanya dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Minggu (3/5/2020).

Sebelumnya, para ilmuan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengumumkan beberapa tanaman lokal yang potensial untuk menghadapi dan menangkal serangan Covid-19.

Seperti diberitakan Harapan Rakyat Online sebelumnya, peneliti FKUI dan IPB itu menemukan bahwa kandungan buah jambu biji, buah jeruk, dan daun kelor bersifat anti virus yang sangat menjanjikan sebagai herbal untuk obat Corona.

Temuan para akademisi ini diperoleh setelah melakukan penelitian secara bioinformatika. Riset ini dilakukan berdasarkan pemetaan senyawa yang terdapat dalam beberapa tanaman lokal tersebut.

Penelitian itu menggunakan 1.377 basis data dari Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI. Dari beragam senyawa yang ada kemudian disusun model bangunan molekuler untuk mengurai aktivitas anti virusnya.

Proses Uji Klinis Herbal Untuk Obat Corona

Saat ini, menurut Menteri Ristek, uji klinis tengah dilakukan di Rumah Sakit Wisma Atlet. Jenis tanaman atau herbal untuk obat Corona yang dipilih adalah jahe merah, jambu biji, dan virgin coconut oil (VCO).

Langkah pemerintah ini tampaknya ingin menepis kritik tentang lambannya langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19. Apalagi banyak negara terpapar lainnya yang sedang berlomba dalam penelitian untuk menemukan obat Covid-19.

Pemanfaatan tanaman lokal ini, menurut Bambang PS Brodjonegoro, untuk lebih mendayagunakan bahan-bahan herbal untuk obat corona. Apalagi herbal telah dikenal memiliki kandungan yang potensial untuk imunitas tubuh sehingga bisa mencegah penyakit Covid-19.

“Setidaknya untuk meningkatkan daya tahan kita dalam menghadapi Covid-19. Ya kemudian bisa dihasilkan suplemen baru yang mampu menumbuhkan daya tahan tubuh dari paparan Corona,” ujarnya.

Langkah Pemerintah Mengatasi Penyakit Covid-19

Pada kesempatan itu Menteri Riset dan Teknologi juga menyatakan langkh pemerintah untuk menemukan obat Coronavirus. Pihaknya aat ini juga tengah melakukan uji klinis terhadap beberapa obat Covid-19 yang direkomendasikan negara lain.

Beberapa jenis obat virus Corona yang tengah dalam uji klinis antara lain avigan, chloroquine dan tamiflu. Pil kina juga sedang diteliti potensinya sebagai herbal untuk obat Corona.

Begitu juga dengan potensi plasma darah dalam mengatasi Covid-19 juga tengah diteliti efektivitasnya. “Plasma darah ini diambil dari pasien yang telah sembuh untuk diberikan untuk pasien Covid-19 dengan kondisi berat,” tambahnya.

Penelitian terhadap convalescent plasma tersebut saat ini sedang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Hasilnya, menurut Bambang, cukup menggembirakan meski masih harus dilakukan riset dalam skala yang lebih besar.

Karena itu selain herbal untuk obat Corona, Bambang mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengadakan riset lebih besar tentang plasma darah. Penelitian ini akan melibatkan berbagai rumah sakit di Indonesia lainnya. (R9/HR Online)

Perpanjangan HGU

Tolak Perpanjangan HGU, Ratusan Warga Dua Desa di Sumedang Gelar Aksi Demo

harapanrakyat.com,- Ratusan warga dari dua Desa yakni Desa Cimarias dan Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam Paguyuban Tani Cemerlang,...
Efisiensi anggaran Pemkot Banjar

Efisiensi Anggaran Pemkot Banjar Capai Rp15,3 M, Dialihkan untuk Sektor Ini 

harapanrakyat.com,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjar, Jawa Barat, Soni Harison, menyebut efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah Kota (Pemkot) Banjar mencapai Rp15,3 Miliar. Hal itu...
Kawasan Longsor Bogor

Pulihkan Kawasan Longsor Bogor, Dedi Mulyadi Siapkan Ruang Hijau Leuweung Batu Tulis

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengecek lokasi jalan amblas akibat longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, bersama Wali Kota Bogor,...
Dokter kandungan cabul di Garut

Heboh Dokter Kandungan Cabul di Garut, Manajemen Klinik Mengaku Dirugikan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter di Garut, Jawa Barat yang melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil ternyata sudah praktik 2 tahun di klinik Karya Harsa yang...
larangan pelajar bawa motor ke sekolah di Kota Banjar

Tanpa Surat Edaran, Larangan Pelajar Bawa Motor di Kota Banjar Sudah Berjalan Sejak Lama

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, sebut larangan pelajar bawa sepeda motor saat berangkat sekolah sudah berjalan sejak lama. Kepala Disdikbud...
Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Harapanrakyat.com,- Kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, masih didalami aparat kepolisian. Sejak Selasa (15/4/2025) siang, polisi dari Polres Garut...