Peluncuran roket SpaceX dikabarkan meluncur pada hari Rabu (27/05/2020). Misi SpaceX dan juga Elon Musk untuk mengirimkan manusia menuju ke luar angkasa tidak terhalang meskipun di tengah pandemi virus Covid-19.
Sudah sembilan bulan lamanya misi luar angkasa yang berawak dengan menggunakan roket yang dibuat oleh Amerika Serikat ini menunggu untuk diluncurkan.
Donal Trump, selaku Presiden Amerika Serikat dikabarkan bahwa dirinya menyaksikan secara langsung peluncuran roket ini di Space Center, Amerika Serikat.
Peluncuran Roket SpaceX Paling Bersejarah
Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, membuat sebuah peluncuran yang paling bersejarah yaitu peluncuran SpaceX.
Hal yang menjadikannya semakin istimewa adalah seluruh warga yang ada di dunia dapat menontonnya secara langsung.
Untuk pertama kalinya, roket milik Elon Musk digunakan oleh NASA dalam mengantarkan 2 astronaut mereka menuju ke luar angkasa melalui misi Commercial Crew Program.
Peluncuran tersebut dilaksanakan di Space Center pada hari Rabu (27/02/2020) pukul 16.33 waktu setempat. Sedangkan jika di Indonesia waktu peluncuran roket SpaceX tersebut jatuh pada hari Kamis 28 Mei 2020 pukul 03.30 dini hari.
Seperti yang telah dilansir oleh beberapa media, NASA melakukan live streaming ketika peluncuran roket yang sangat bersejarah ini. Live streaming dilakukan 4 jam sebelum roket meluncur.
NASA melaksanakan live streaming melalui NASA TV dan dapat ditonton melalui NASA Live, YouTube, dan juga beberapa platform yang lainnya.
NASA Memberangkatkan 2 Astronaut
Sebelumnya, pihak NASA sendiri belum pernah mengirimkan kembali astronautnya ke antariksa sejak tahun 2011 yang lalu.
Akan tetapi, para astronautnya tetap dapat menuju ke antariksa melalui program dari negara-negara lain. Kali ini, NASA memberangkatkan kedua astronaut yang telah senior melalui peluncuran roket SpaceX ini.
Kedua astronaut tersebut adalah Robert Behnken dan juga Douglas Hurley. Mereka menggunakan roket SpaceX seri Crew Dragon.
Sebelumnya, SpaceX telah sukses menguji kapsul tanpa awak menuju ke International Space Station (ISS), kemudian kembali lagi dengan selamat menuju ke Bumi pada bulan Maret tahun 2019 yang lalu.
Program Commercial Crew NASA
Program peluncuran roket ini bertujuan untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa besutan perusahaan privat agar dapat mengantarkan astronaut NASA menuju ke luar angkasa.
Program ini telah dimulai sejak kepemimpinan Presiden Barack Obama. Hal ini lantas diteruskan oleh penerus Obama, Trump.
Trump telah memerintahkan NASA untuk dapat kembali menuju ke bulan pada tahun 2024 mendatang. Jadwal peluncuran roket SpaceX tersebut mungkin telah didukung oleh berbagai lembaga ruang angkasa yang lainnya.
Ambisi Trump ini memiliki tujuan untuk dapat mengembalikan supremasi luar angkasa Amerika Serikat yang telah meredup sejak beberapa tahun belakangan.
Biaya Peluncuran yang Terbilang Murah
Perusahaan teknologi luar angkasa yang berasal dari Amerika Serikat mampu menawarkan biaya peluncuran roketdengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Dilansir dari beberapa media, Ceo Elon Musk roket Falcon Heavy dapat diperluas hanya dengan biaya sekitar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Nilai peluncuran roket SpaceX ini dirasa jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya yaitu Delta IV Heavy ULA yang berasal dari Boeing dan juga Lockheed Martin.
Harga tersebut baru sebagian kecil saja dari biaya roket yang dibutuhkan untuk membuat roket terbesar kedua milik pesaing SpaceX.
Penyebab Murahnya Biaya Peluncuran Roket
Murahnya biaya yang ditawarkan oleh startup Decacorn ini menjadikan berbagai institusi seperti NASA, militer AS, bahkan hingga PT Telekomunikasi Indonesia memilih untuk meluncurkan berbagai fasilitas angkasa menggunakan roket jenis SpaceX.
Bukan tanpa alasan, murahnya peluncuranini disebabkan karena strategi dan juga inovasi yang dibuat mampu mengembalikan roket menuju ke Bumi kembali setelah berhasil meluncur ke luar angkasa.
Hal ini tentu menjadikan roket tersebut dapat dipergunakan kembali untuk proses peluncuran yang selanjutnya.
Penggunaan Kembali Roket
Penggunaan kembali setelah peluncuran roket SpaceX ini menjadikan biaya peluncuran dengan menggunakan roket jenis ini jauh lebih rendah jika dibandingkan para pesaingnya. Pihak SpaceX berhasil mendaratkan roket Falcon Heavy di atas beton yang berada di Florida, Amerika Serikat. (R10/HR-Online)