Meteor jatuh di Surabaya disebut-sebut dalam sebuah video yang sempat viral di berbagai platform media sosial. Apalagi video meteor tersebut kemudian dikaitkan dengan isu dukhon yang sempat beredar sebelumnya.
Dalam sebuah video terlihat seolah ada benda langit yang ditandai cahaya terang jatuh. Bahkan orang yang merekamnya menyebutkan video tersebut terjadi di Sidosermo, Surabaya.
Baca juga: Protein Asing di Meteor, Apakah Ada Kehidupan di Luar Angkasa?
Pada unggahan lainnya di Twitter, disebutkan meteor jatuh di beberapa tempat, yakni di Madura, Papua, dan Surabaya. Namun si pengunggah video tersebut mempertanyakan apakah video itu hoaks atau tidak.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan, apa yang direkam dalam video tersebut adalah hoaks.
Video Meteor Jatuh di Surabaya Hasil Editan
Sejumlah pihak menduga video yang menggegerkan jagat maya tersebut adalah hasil editan. Penelusuran HR Online di situs luar negeri, Star Child, menyebutkan ratusan juta sampah luar angkasa mengambang di tata surya.
Sampah luar angkasa tersebut ditarik oleh medan gravitasi Bumi, sehingga mencapai atmosfer Bumi. Sampah luar angkasa biasanya berupa bekas roket peluncur satelit.
Video yang menyebutkan adanya meteor yang jatuh tersebut juga diduga rekaman video dari sampah luar angkasa yang jatuh menembus atmosfer Bumi.
Namun, beberapa ahli dari LAPAN, menyebutkan belum pernah ada sampah luar angkasa yang jatuh di wilayah Indonesia.
Baca juga: Fenomena Hujan Meteor Lyrids Beserta Fenomena Lainnya di Bulan Ini
Penelusuran HR Online, juga menemukan berbagai rekaman yang mirip seperti video meteor jatuh di Surabaya tersebut.
Misalnya, video yang menunjukkan garis api seolah ada benda dari langit yang jatuh ke Bumi. Namun, video tersebut adalah video jatuhnya sisa-sisa peluncuran rocket di Wenchang, China, yang terjadi pada tahun 2019 akhir.
Asteroid Melintasi Bumi dan Viral Isu Dukhan 15 Ramadan
Sebelum video meteor jatuh viral, kabar terkait dukhan yang akan terjadi pada 15 Ramadan juga sempat viral.
Dukhan yakni keluarnya asap diyakini sebagai tanda-tanda kiamat. Peristiwa Dukhan konon diawali dengan jatuhnya asteroid yang menabrak Bumi.
Penjelasan dukhon yang beredar di media sosial menyebutkan, dukhon bakal keluar pada hari Jum’at, 15 Ramadan.
Warganet pun ramai membahas dukhon dan mengaitkannya dengan asteroid yang disebutkan bakal menabrak Bumi. Apalagi viral video meteor jatuh di Surabaya.
Baca Juga: Hujan Meteor y-Normid Akan Hiasi Langit Indonesia, Catat Tanggalnya!
Faktanya, memang ada 6 asteroid yang melintasi Bumi tepat pada Jum’at, 15 Ramadan lalu. Namun di media sosial, asteroid yang melintas tersebut seolah-olah bakal menabrak Bumi.
Pada 7-8 Mei 2020 terdapat asteroid yang melintasi Bumi, dan bukan menabrak Bumi seperti kabar yang beredar.
Dari data NEO Earth Close Approaches, lima asteroid mendekat ke arah Bumi pada 7 Mei lalu. Asteroid tersebut bergerak sesuai orbitnya, dan sama sekali tidak menabrak Bumi.
Bukan meteor jatuh di Surabaya, melainkan lima asteroid yang melintasi Bumi, yakni 2009 XO, 2020 JE, 2020 JF, 2020 HM4, dan 2016 HP6.
Selain itu, ada juga asteroid lainnya yang melintasi Bumi pada 8 Mei 2020 lalu, yakni asteroid yang diberi nama 2020 HB6. Asteroid ini memiliki ukuran diameter yang lebih besar, yakni 210 sampai 470 meter.
Asteroid tersebut jaraknya masih jauh dari Bumi, sehingga tidak ada akibat apapun yang akan terjadi di Bumi. Selain itu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Hujan Meteor
Selain asteroid yang melintasi Bumi, pada 6-7 Mei 2020 juga biasa terjadi hujan meteor yang disebut Eta Aquarids.
Namun keduanya tidak berhubungan sama sekali. Hujan meteor tersebut disebut LAPAN sebagai fenomona biasa yang terjadi setiap tahun.
Eta Aquarids tersebut bukan seperti yang direkam dalam video meteor jatuh di Surabaya. Apalagi dihubungkan dengan isu dukhon 15 Ramadan. Hujan meteor Eta Aquarids justru tidak berbahaya dan bisa dinikmati tanpa bantuan alat lainnya.
Hujan meteor tersebut bisa dilihat dengan mata telanjang, biasanya terlihat indah setelah lewat tengah malam.
Jika Anda mendapati video meteor yang seolah-olah jatuh menuju Bumi, dipastikan video tersebut adalah hoaks.
Begitupun dengan video meteor jatuh di Surabaya. Banyak yang menyebutnya sebagai hasil editan dari video yang sudah beredar di luar negeri. Selain itu tidak ada hubungannya dengan dukhon 15 Ramadan yang sempat heboh di jagat maya. (Ndu/R7/HR-Online)