Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, telah mengumumkan pemberlakuan pembatasan sosial bersekala besar atau PSBB sejak tanggal 6 Mei sampai tanggal 19 Mei 2020 mendatang.
Namun kebijakan tersebut belum sepenuhnya dibarengi oleh pemerintah desa. Salah satunya belum adanya tempat karantina mandiri untuk menempatkan para pemudik yang datang dari luar kota ataupun luar daerah.
Sekretaris Desa Sukamukti, Nana Juhana, mengatakan, meski sudah membentuk posko dan relawan covid-19 hingga tingkat RT, akan tetapi untuk tempat karantina mandiri hingga saat ini masih menjadi kendala bagi sebagian pemerintah desa.
Hal itu disebabkan minimnya fasilitas penunjang yang dimiliki oleh pemerintah desa sebagai tempat karantina mandiri. Serta adanya kendala teknis terkait anggaran yang akan digunakan.
“Itu yang jadi problem kami, belum menyediakan tempat karantina, karena terbentur anggaran yang belum bisa dicairkan dan minimnya fasilitas,” kata Nana Juhana, saat dihubungi HR Online via sambungan telepon, Rabu (06/05/2020).
Kendala itu, kata Nana Juhana, bukan dialami oleh pemerintah Desa Sukamukti saja. Tetapi hampir semua desa yang ada di Kota Banjar mengalami kendala yang sama. Karena selama ini, pihak pemerintah desa juga saling berkomunikasi via group WhatsApp.
Meski begitu, untuk prosedur pencegahan yang lain, seperti pemantauan pemudik, pembentukan posko pencegahan dan edukasi kepada masyarakat tetap berjalan.
“Terkait fasilitas untuk karantina, masih belum bisa ditentukan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kota serta Dinas Pendidikan agar sekolah sekolah-sekolah yang ada bisa dijadikan tempat karantina,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan. Menurutnya, meski saat ini belum memiliki tempat khusus karantina, namun pihaknya sudah mempunyai tempat alternatif apabila nanti dibutuhkan.
Yayan menyebutkan, tempat alternatif itu seperti tempat pusat kegiatan belajar mengajar atau PKBM yang ada di desa, termasuk menyediakan tenda darurat dan bed untuk tidur pemudik.
“Kalau tempat khusus memang belum, tapi kami sudah persiapkan. Selain itu kami juga terus memantau warga yang sudah mudik dan masih diperantauan,” katanya.
Sediakan Tempat Karantina
Sementara itu, usai acara launcing bantuan bagi warga terdampak wabah covid-19, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, menyampaikan, saat ini Pemerintah Kota Banjar sudah menyiapkan tempat karantina khusus pemudik di GOR Banjar Patroman atau Sport Center Langensari.
GOR tersebut diperuntukan bagi pemudik yang berada di bawah wilayah administrasi pemerintah Kelurahan. Sementara pemudik yang berada di wilayah administrasi pemerintaham desa akan difasilitasi oleh pemerintah desa masing-masing.
“Untuk pemudik yang administrasinya di kelurahan nanti akan ditempatkan di GOR Banjar Patroman Langensari. Kalau yang di desa akan diurus oleh pemerintah desa masing-masing termasuk fasilitas penunjangnya,” pungkasnya. (Muhlisin/R4/HR-Online)