Masa kritis penyebaran Covid-19 diperkirakan sudah datang seminggu sebelum hari raya Idul Fitri. Kemudian akan berlanjut hingga seminggu setelah lebaran. Sebab, pada masa ini banyak orang yang nekat melakukan mudik. Ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah orang yang terjangkit virus.
Pada hari Kamis 21 Mei lalu, Kementerian PPN mengungkapkan bahwa Indonesia sudah memasuki fase genting. Kritis atau krusial merupakan masa yang akan dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Masa kritis yang akan dihadapi oleh Indonesia sangat berpotensi untuk meningkatkan kasus Covid-19. Hal ini dikarenakan penyebaran semakin mudah. Bahkan beberapa pembatasan telah diabaikan.
Baca juga: Arti Reaktif Covid-19 Berdasarkan Rapid Test, Ini Penjelasannya
Masa Kritis Penyebaran Covid-19 di Indonesia
Kepala satuan tugas Nasional Covid-19 mengkonfirmasi bahwa kasus Covid-19 semakin bertambah. Pertumbuhan virus Covid-19 juga dikatakan semakin cepat sembilan hari terakhir ini. Hal ini benar-benar berbahaya dan perlu diwaspadai.
Pasca lebaran merupakan salah satu potensi yang cukup mengancam bertambahnya penyebaran. Mudahnya penyebaran virus Corona nyatanya kurang dipedulikan oleh masyarakat.
Kepala satuan tugas Nasional juga mengungkapkan bahwa usaha yang dilakukan pemerintah bisa jadi sia-sia. Kondisi kali ini berbeda dengan suasana di tahun-tahun sebelumnya.
Dilarangnya mudik juga bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Masa kritis penyebaran Covid-19 ini sebenarnya juga merupakan faktor kurangnya kesadaran masyarakat.
Ditambah lagi dengan beberapa batasan yang sudah mulai dilonggarkan. Setelah diumumkan Indonesia juga terdampak virus Covid-19, banyak penelitian yang muncul.
Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui perkembangan virus Covid-19. Penelitian ini juga digunakan untuk menganalisa masa kritis yang akan datang di Indonesia.
Pada bulan Maret lalu tepatnya tanggal 3, BIN memberikan keterangan terkait Covid-19. Diperkirakan masa kritis akan terjadi 60 hingga 80 hari diumumkannya Indonesia positif Corona. Kurang lebih pada tanggal 2 hingga 22 Mei 2020.
Baca juga: Gejala Covid-19 pada Anak Ternyata Tidak Diawali dengan Batuk
Masa kritis penyebaran Covid-19 diperkirakan memuncak pada bulan ini. Disebut masa yang krusial juga didasarkan pada penambahan jumlah pasien Covid-19.
Kini terlihat beberapa bandara sudah semakin ramai. Hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan PSBB mulai dilonggarkan.
Tingkat pertambahan kasus harian juga semakin meningkat untuk bulan April. Bahkan kini jumlah pasien Covid-19 juga bertambah banyak
Kepala satuan tugas Nasional menyampaikan bahwa diperlukan bantuan dari pihak militer. Bantuan ini diperlukan untuk pencegahan yang lebih intensif.
Waspada Masa Kritis Penyebaran Covid-19
Total untuk kasus Covid-19 mencapai sembilan belas ribuan. Angka kematian pun terus meningkat hingga seribuan lebih. Meskipun diimbangi dengan kesembuhan yang meningkat, namun tetap saja angkanya tetap meningkat.
Sebenarnya pembatasan sosial berskala besar ini masih berlaku hingga 4 Juni mendatang. Namun wajah ibukota nampaknya sudah semakin ramai.
Inilah yang disebut dengan masa kritis penyebaran Covid-19. Selama 3 bulan terjangkit Corona, Indonesia juga mengalami beberapa perubahan.
Baca juga: Sinar-X Bisa Prediksi Keparahan Kondisi Pasien Covid-19
Pembatasan mulai terjadi di berbagai daerah. Namun hal ini juga meminimalisir penyebaran Covid-19. Namun untuk bulan Mei ini sangat rawan penyebaran.
Arus mudik memang tidak sepadat tahun lalu. Akan tetapi, ada saja yang tetap melakukan mudik. Meski sudah ada himbauan agar tidak melakukan mudik.
Selain arus mudik, silaturahmi dan berkumpulnya masyarakat juga sangat mengancam penyebaran Covid-19. Bisa dikatakan bahwa bulan Mei ini adalah masa yang cukup mengkhawatirkan.
Masa kritis penyebaran Covid-19 juga ditambah dengan adanya gejala baru. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan juga menghasilkan banyak fakta.
Salah satunya adalah kemunculan gejala baru selain gejala utama. Hal ini semakin menambah kekhawatiran masyarakat. Namun tidak hanya kekhawatiran saja yang harus ditambah, tetapi juga kewaspadaan.
Untuk menghadapi masa kritis ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Diantaranya adalah tetap menaati peraturan untuk mencegah penyebaran.
Kemudian meningkatkan kesadaran diri akan pencegahan Covid-19. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena kesadaran masyarakat sangat berpengaruh.
Mengikuti anjuran untuk menjaga kesehatan Seperti menggunakan masker, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak. PSBB sendiri digunakan juga untuk menertibkan keadaan di ibukota.
Sebab, pandemi Covid-19 berawal dari kawasan Jabodetabek. Tidak heran jika kawasan ibukota memiliki banyak kasus yang terjangkit. Beberapa cara diatas dapat digunakan untuk menghadapi masa kritis penyebaran Covid-19. Kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini perlu diwaspadai mulai dari diri sendiri. (R10/HR-Online)