Kisah Jibril membelah dada Rasulullah merupakan kisah nabi yang istimewa. Adapun kisah ini berawal saat Rasulullah baru berusia 4 tahun dan Jibril datang membelah dada nabi. Bahkan setelah itu, hati Rasulullah SAW diambil dan Jibril membasuhnya berulang kali dengan air zam zam.
Seperti diketahui, Muhammad merupakan seorang nabi dan Rasulullah. Kisah perjalanan hidup nabi penuh cerita yang di dalamnya terdapat hikmah yang bisa kita ambil.
Baca juga: Rumah Tempat Nabi Muhammad Dilahirkan, Dekat Ka’bah?
Nah, salah satu peristiwa menarik yang terjadi pada diri Nabi Muhammad SAW yaitu peristiwa saat nabi masih kecil. Malaikat Jibril datang kepada Muhammad saat kecil dan membelah dadanya.
Kisah Jibril Membelah Dada Rasulullah, Ketahui Hikmahnya!
Semasa kecil, Nabi Muhammad SAW hidup dan tinggal bersama dengan ibu sambungnya yang bernama Halimah As-Sa’diyah.
Kampung Bani Sa’id menjadi kampung Rasulullah SAW saat masa kecilnya. Kala itu, umur Muhammad baru menginjak usia empat tahun.
Pada saat Muhammad sedang bermain bersama dengan teman-temannya di kampung tersebut, Malaikat Jibril mendatanginya.
Saat itulah Malaikat Jibril membelah dada Rasulullah. Kemudian, Jibril meletakkan hati Nabi Muhammad SAW di atas bejana yang terbuat dari emas.
Tak lama sesudah itu, Malaikat Jibril membasuh hati Nabi Muhammad tersebut dengan menggunakan air zamzam. Setelah mencucinya, hati tersebut Jibril kembalikan ke dada Nabi Muhammad.
Baca juga: Cara Rasulullah Memuliakan Istrinya, Teladan Utama untuk Kita Semua
Melihat peristiwa yang mengerikan seperti itu, teman-teman bermain Nabi pun merasa terkejut dan ketakutan. Hingga pada akhirnya, anak-anak tersebut berlari dan mengadukan apa yang mereka lihat tadi kepada Halimah As-Sa’diyah.
Mendengar cerita dari teman-teman Nabi Muhammad SAW, perempuan yang merupakan ibu sambung Rasulullah ini akhirnya memutuskan untuk menghampiri dan memeluk erat anak asuhnya.
Pada saat itu, Muhammad kecil tampak sangat pucat dan menggigil karena merasa ketakutan sesudah mengalami kejadian yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
Peristiwa Serupa Terjadi Kembali Saat Usia Rasulullah 10 Tahun
Setelah Jibril membelah dada Rasulullah pada saat usianya 4 tahun, akhirnya kembali datang ke Rasul saat usia nabi memasuki 10 tahun.
Peristiwa yang serupa pada akhirnya terulang kembali ketika Nabi Muhammad sudah mendekati usia taklif atau mukallaf.
Kedatangan Malaikat Jibril ini juga bermaksud untuk membersihkan hati Nabi Muhammad dengan air zamzam.
Peristiwa yang ketiga kalinya akhirnya terjadi. Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad pada saat Rasulullah belum menerima wahyu kenabian.
Tujuan Malaikat Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad
Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa tujuan dari kisah Jibril membelah dada Rasulullah ini. Adapun tujuan pembelahan dada Rasulullah ini yaitu untuk membersihkan hati Rasulullah SAW dari keburukan.
Baca juga: Kisah Rasulullah di Gua Hira, Tempat Mendapatkan Perintah Membaca
Selain itu Jibril membelah dada nabi juga dengan tujuan untuk menyucikan hati serta melapangkan hatinya.
Perlu Anda pahami, penyucian dan pembersihan hati Rasulullah berkali-kali ini bukan berarti jika hati Nabi kotor. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sudah tercipta oleh Allah menjadi manusia yang memiliki hati paling suci dan mulia.
Kisah Jibril membelah dada Rasulullah ini merupakan kisah Jibril yang ingin menambah kesucian hati di atas kesucian. Sehingga, hati Rasulullah bisa menjadi lebih mantap dan lebih kuat.
Terlebih lagi Nabi Muhammad akan melakukan suatu perjalanan besar yang memiliki banyak hikmah. Kesucian hati ini juga sebagai bentuk kesiapan untuk nabi berjumpa dengan Allah SWT.
Proses Mensucikan Hati Rasulullah
Pada saat dada rasulullah dibelah, maka Jibril mengeluarkan hati nabi. Kemudian Malaikat Jibril membasuh hati nabi sebanyak tiga kali menggunakan air zamzam.
Setelah itu, datanglah satu nampan emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan. Jibril lantas menuangkannya ke dalam hati Rasulullah SAW.
Dengan demikian, hati Rasulullah akan penuh dengan kesabaran, ilmu, keyakinan, dan kepasrahan yang sepenuhnya kepada Allah. Setelah mengembalikan hati ke dada rasulullah, lantas Jibril menutupnya.
Baca juga: Pakaian yang Disukai Rasulullah, Salah Satu Anjuran Untuk Kita Amalkan
Sesudah hati Rasulullah SAW suci, Malaikat Jibril akhirnya menyiapkan Buraq yang sudah lengkap dengan pelana serta kendalinya.
Buraq merupakan binatang yang berwarna putih. Ukurannya pun lebih besar daripada himar. Akan tetapi lebih rendah dari baghal.
Buraq tercipta dengan dua sayap yang terdapat pada sisi pahanya, sehingga bisa mendukung dalam hal kecepatannya. Binatang ini telah disiapkan untuk Rasulullah SAW untuk melakukan perjalanan. Kisah Jibril membelah dada Rasulullah ini harus kita pahami dan kita ambil hikmah yang ada dalam peristiwa tersebut. (R10/HR-Online)