Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruIni Dia Ketentuan New Normal WHO Agar Bisa Berdampingan dengan Virus Corona

Ini Dia Ketentuan New Normal WHO Agar Bisa Berdampingan dengan Virus Corona

Banyak negara mencoba menerapkan new normal WHO sebagai upaya agar bisa berdampingan dengan virus Corona. Namun ada banyak ketentuan dalam new normal yang sebaiknya diperhatikan agar jumlah kasus tidak melonjak.

Konsep new normal life belakangan menjadi viral dan diperbincangkan tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Konsep ini tak hanya diberlakukan di negara kita karena merupakan konsep dari badan kesehatan dunia WHO.

Sejak merebaknya wabah virus Corona, badan kesehatan PBB itu telah menetapkannya sebagai pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Tercatat jumlah orang terpapar telah mencapai lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia.

Syarat Pemberlakuan New Normal WHO

Dalam konsep new normal WHO ini aktivitas hidup akan dikembalikan pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19. Karena itulah banyak negara yang tertarik dan ingin menerapkan konsep ini dengan melonggarkan aturan lockdown.

Kebijakan lockdown atau karantina wilayah telah menyebabkan berbagai aspek kehidupan ikut terdampak. Selain banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan makan, berdiam diri di rumah terlalu juga memunculkan dampak psikologis yang tak kalah beratnya.

Indonesia sendiri telah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penyebaran virus Corona. Aktivitas perkantoran dan bisnis dihentikan, masyarakat pun dilarang berkumpul.

Namun negara yang akan menerapkan konsep new normal WHO tidak bisa dilakukan hanya dengan melonggarkan physical distancing. Berikut ini beberapa ketentuan yang disyaratkan WHO seperti dikutip dari laman resminya.

1. Negara yang akan menerapkan konsep new normal harus memiliki bukti bahwa penularan COVID-19 di wilayahnya telah bisa dikendalikan.

2. Sistem kesehatan yang ada, dari rumah sakit hingga peralatan medis sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi.

3. Risiko wabah virus Corona harus ditekan untuk wilayah atau tempat dengan kerentanan yang tinggi. Utamanya untuk rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental, maupun kawasan pemukiman yang padat.

4. Untuk penerapan new normal WHO di lingkungan kerja ditetapkan langkah-langkah pencegahan melalui  penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), fasilitas cuci tangan, dan etika pernapasan (dengan masker).

5. Risiko terhadap kasus dari pembawa virus yang masuk ke suatu wilayah harus bisa dikendalikan.

6. Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, berpendapat, dan dilibatkan dalam proses masa transisi konsep new normal WHO ini.

“Sebelum melonggarkan pembatasan Anda harus memastikan kriteria-kriteria tersebut diterapkan. Jika tak bisa mohon Anda pikirkan kembali,” kata Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO Eropa saat memberikan keterangan kepada pers.

Insiatif untuk melonggarkan pembatasan melalui konsep new normal WHO segera saja di sambut dunia. Sejumlah negara pun mulai melonggarkan lockdown, seperti Spanyol, Italia, dan Inggris yang angka kasusnya tertinggi di Eropa.

Aktivitas perkantoran, kegiatan bisnis, hingga sekolah-sekolah banyak yang mulai dibuka kembali. Amerika Serikat yang jumlah kasus Covid-19 termasuk tertinggi dunia juga berencana akan segera mengakhiri lockdown.

New Normal WHO versi Indonesia

Pemerintah Indonesia juga berencana akan menerapkan konsep tersebut setelah Presiden Jokowi menyatakan perlunya masyarakat memasuki kehidupan normal baru berdampingan dengan virus Corona.

Meskipun aturan pembatasan sosial dilonggarkan namun kehidupan baru nantinya akan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat. Baik dalam beraktivitas di kantor, berbelanja, makan di restoran, hingga dalam beribadah.

Meskipun konsep new normal WHO ala Indonesia mendapat kritikan dari berbagai kalangan namun dampak pembatasan sosial juga tak kalah buruknya. Karena itulah penerapan ini akan berhasil jika diikuti peningkatan kesadaran dari masyarakatnya. (R9/HR Online)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...