Tahukah Anda apa yang menjadi penyebab hamil anggur dan bagaimana hal itu bisa terjadi? Meskipun jarang sekali terjadi namun hamil anggur kebanyakan terjadi pada usia kehamilan sekitar 3 hingga 4 minggu.
Meskipun namanya hamil anggur namun bukan buah anggur yang terdapat di dalam rahim wanita. Hamil anggur yang juga disebut Mola Hydatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi akibat kegagalan pembentukan janin.
Kehamilan anggur bisa saja terjadi karena tidak adanya buah kehamilan. Selain itu kelainan ini juga bisa terjadi karena ada perubahan aliran darah yang berlangsung tanpa bakal janin.
Mengenal penyebab hamil anggur sangat penting untuk mencegah ataupun mengatasi jika kondisi ini terjadi. Apalagi seseorang yang pernah mengalami hamil anggur umumnya lebih berisiko mengalami masalah yang sama di kemudian hari.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kelainan tersebut diperlukan pemeriksaan medis. Diagnosa akan dilakukan dengan menggunakan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) urine, USG (Ultrasonografi), dan uji sonde.
Jenis Penyebab Hamil Anggur
Sampai saat ini penyebab hamil anggur belum bisa diketahui secara pasti. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan abnormal ini. Namun untuk memahami peristiwa ini bisa berangkat dari kromosom janin.
Seperti diketahui, manusia tersusun atas 46 pasang kromosom. Jumlah ini terbentuk sebagai hasil gabungan 23 kromosom dari sperma ayah dan 23 dari sel telur ibu.
Begitu juga dengan kehamilan. Agar terbentuk janin yang sempurna dibutuhkan 46 kromosom, yakni 23 dari sperma dan 23 dari sel telur. Jika jumlah kromosom calon janin tidak seimbang maka bisa menyebabkan hamil anggur.
Namun tidak sempurnanya jumlah kromosom calon janin bsa sja terjadi. Berdasarnya jenisnya, berikut sejumlah penyebab hamil anggur yang perlu Anda tahu.
Pertama, jenis hamil anggur lengkap yang terjadi karena gagalnya kromosom dari sel sperma dan sel telur untuk bersatu membentuk janin.
Kedua, jenis hamil anggur parsial yang terjadi karena janin tidak teridentifikasi akibat adanya campuran villi hidropik dan normal atau kromosom mengalami paternal diploid.
Ketiga, jenis hamil anggur invasif yang terjadi jika korioadenoma destruen menginvasi miometrium. Ini biasanya bisa didiagnosis setidaknya 6 bulan setelah evakuasi mola.
Faktor Risiko Penyebab Hamil Anggur
Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hamil anggur yang harus dihindari. Beberapa faktor penyebab hamil anggur yang paling umum terjadi antara lain:
1. Hamil di Usia Terlalu Muda
Pada dasarnya semua wanita memiliki resiko untuk mengalami hamil anggur. Namun kemungkinannya menjadi lebih besar lagi pada wanita yang hamil di usia terlalu muda, yakni dibawah 18 tahun.
2. Hamil di Usia Terlalu Tua
Faktor penyebab hamil anggur selanjutnya adalah hamil di usia terlalu tua, yakni di atas 35 tahun. Kehamilan di usia tersebut sangat berisiko mengalami berbagai masalah, salah satunya Mola Hydatidosa.
3. Tidak Melakukan Diet Rendah Karoten
Rendahnya karoten dalam tubuh dapat meningkatkan risiko seseorang hamil anggur. Untuk mencegah hamil anggur, Anda harus memperbanyak konsumsi karoten atau vitamin A. Kandungan karoten bisa ditemukan dengan mudah, khususnya pada wortel.
4. Tidak Berkonsultasi dengan Dokter Saat Akan Hamil Lagi
Seseorang yang pernah mengalami hamil anggur akan berisiko mengalami masalah yang sama pada kehamilan berikutnya. Karena itu saat Anda berniat untuk hamil lagi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Kalau tidak, Anda bisa minta saran bidan atau tenaga medis lainnya. Dengan begitu Anda tahu waktu yang tepat untuk hamil lagi tanpa takut akan mengalami hamil anggur.
Demikianlah sejumlah penyebab hamil anggur yang umum terjadi. Untuk memastikan pertumbuhan plasenta dan janin dalam kandungan berlangsung normal sebaiknya periksakan rutin ke dokter. (R9/HR Online)