Selasa, April 8, 2025
BerandaBerita BanjarImbas Pandemi Covid-19, Nilai Jual Sampah Anorganic di Kota Banjar Anjlok

Imbas Pandemi Covid-19, Nilai Jual Sampah Anorganic di Kota Banjar Anjlok

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pandemi Covid-19 ternyata berdampak pula terhadap meningkatnya volume sampah dan turunnya nilai jual sampah anorganic.

Seperti halnya sampah yang masuk ke TPS 3 Cibodas di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

Sampah yang masuk ke TPS itu kebanyakan sampah rumah tangga jenis organic, anorganic, dan sampah residu atau sampah hasil pemilahan.

Namun, menurut pengelola TPS 3 Cibodas, Nono Sutanda, imbas dari adanya wabah virus corona, nilai jual untuk sampah anorganic mengalami penurunan.

“Peningkatan volume sampah pada bulan April kemarin sekitar 18 kubik. Sampah yang meningkat drastis di masa wabah corona ini adalah jenis sampah organic,” terangnya, kepada HR Online, Jum’at (01/05/2020).

Jika dikalkulasikan, lanjut Dede, ada sekitar 289 jenis sampah yang masuk, terdiri dari 97 sampah di buang ke TPA, dan 182 yang diolah di TPS.

Ia menyebutkan, sampah yang dikelola di TPS adalah sampah jenis organic untuk dijadikan pupuk kompos, dan sampah anorganic dijadikan aerobik filter atau penyaringan WC.

Ia juga mengatakan, wabah virus corona sangat berpengaruh terhadap pendapatan para pemilah sampah yang ada di TPS 3 Cibodas.

“Berkurangnya pendapatan itu karena biasanya kami menjual sampah anorganic seperti plastik botol air mineral ke pengepul itu sekitar 2.500 rupiah per kilo, dan sekarang jadi 1.500 rupiah per kilonya,” terang Dede.

Jika dihitung per kubik, hasil penjualan untuk sampah anorganic kini hanya Rp 1,5 jutaan. Anjloknya nilai jual dikarenakan sampah tersebut sekarang-sekarang ini susah dijual ke pengepul.

“Sekarang susah menjualnya juga, itu lihat saja masih ada beberapa kubik sampah anorganic yang belum diambil pengepul,” ungkapnya.

Padahal, kata Dede, biasanya dalam seminggu upah para pemilah masing-masing bisa mendapatkan sekitar Rp 500 ribu, tapi sekarang berkurang jadi Rp 300 ribu perminggunya.

Nono dan juga para pemilah sampah di TPS 3 Cibodas beharap virus corona yang sedang mewabah ini bisa segera berlalu, agar semuanya bisa kembali normal.

“Harapan kami hanya satu, yaitu masa pandemi Covid-19 cepat berlalu, sehingga segala perekonomian dan kehidupan bersosial kembali normal seperti sedia kala,” ungkap Nono. (HND/R3/HR-Online)

mutasi masuk kendaraan

Jabar Gratiskan Pajak Kendaraan untuk Mutasi Masuk, Kepala P3DW Ciamis Beri Pesan Ini untuk Masyarakat 

harapanrakyat.com,- Dalam rangka meningkatkan PAD di sektor pajak kendaraan bermotor (PKB), Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran tentang imbauan mutasi masuk kendaraan bermotor...
Sampah jadi sorotan

32 Ton Sampah Sehari Saat Musim Liburan di Pangandaran Jadi Sorotan, Begini Langkah Bupati 

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami menyebut akan mendiskusikan dan mengevaluasi penanganan limbah dan sampah. Apalagi soal sampah kini menjadi sorotan publik yang mana mengalami...
Pasca Lebaran, Pemohon AK 1 ke Disnaker Ciamis Meningkat

Pasca Lebaran, Pemohon AK 1 ke Disnaker Ciamis Meningkat

harapanrakyat.com,- Pasca libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, pemohon kartu pencari kerja atau AK 1 ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis, Jawa Barat, meningkat...
bencana pergerakan tanah

Bencana Pergerakan Tanah di Garut Meluas, BPBD Catat Ada 64 Rumah Terdampak

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Kampung Sawah Joho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat terus meluas. Bahkan BPBD Garut mencatat ada 64 rumah...
perbuatan tak senonoh

Anak di Garut Adukan Dugaan Perbuatan Tak Senonoh 3 Anggota Keluarga ke Tetangga, Polisi Turun Tangan

harapanrakyat.com,- Seorang anak perempuan di Garut, Jawa Barat mengadukan dugaan perbuatan tak senonoh 3 anggota keluarganya ke tetangga. Ketiga orang terduga pelaku pencabulan tersebut...
Rumah Kompos Pangandaran

Rumah Kompos Pangandaran, Upaya Heri Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

harapanrakyat.com,- Heri Suhendra (40), warga Dusun Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mendirikan rumah kompos untuk mendukung upaya pertanian yang berkelanjutan....