Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Evaluasi PSBB tingkat Jawa Barat dilakukan lewat rapat virtual Gubernur Jawa Barat, bersama 27 kepala daerah Kabupaten/Kota, Sabtu (16/5/2020). Bagaimana hasil evaluasi PSBB Ciamis?
Skenario tingkat penanganan Corona di Jawa Barat didasarkan pada 5 level kondisi daerah. Mulai level 1 dikategorikan rendah, level 2 moderat, level 3 cukup berat, level 4 berat, dan level 5 kritis.
Ani Supiani, Kabag Humas Setda Ciamis, yang mengikuti rapat virtual evaluasi PSBB tersebut menyebutkan, Kabupaten Ciamis berada pada level 3 ‘cukup berat’. Dasarnya ditemukan kasus Covid-19 kluster tunggal, yakni klaster seminar MTR (Masyarakat Tanpa Riba).
Kategori cukup berat memiliki ciri adanya kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) di setiap desa/kelurahan, serta kasus PDP dan positif tidak ditemukan di setiap desa/kelurahan, namun hanya ditemukan di sebagian kecil desa/kelurahan.
Ciamis memang hanya ada dua wilayah yang masuk zona merah, yakni Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Banjarsari, dimana warganya ada yang terkonfirmasi positif Corona.
“Karena berada di level 3 cukup berat, maka disarankan untuk dilakukan PSBB parsial,” lanjut Ani.
Menurut Ani, pada Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB parsial, PSBB diberlakukan untuk wilayah yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
“Pada level 3 penanganan Covid-19 dilakukan pembatasan mobilitas antar provinsi dan Kabupaten/Kota secara maksimal. Sementara aktifitas kantor, keagamaan, aktifitas di fasilitas umum, sosial budaya, dan pergerakan orang serta barang juga dibatasi,” jelasnya.
Selanjutnya penanganan Covid-19 pada wilayah level 3 cukup berat juga masih diberlakukan protokol jaga jarak. “Kumpul-kumpul atau kerumunan dibatasi hanya untuk 10 orang, lebih dari itu dilarang. Sepuluh orang ini saat bertemu tetap jaga jarak,” jelasnya.
Sementara untuk deteksi dini adanya kasus Covid-19 dilakukan penelusuran berdasarkan kontak dan dilanjutkan dengan test massif.
“Untuk isolasi atau karantina diutamakan untuk orang dengan risiko tinggi, yakni mereka yang berusia 70 tahun lebih dan orang yang sedang sakit,” tandasnya. (Ndu/R7/HR-Online)