Dugaan ada planet kesembilan mungkin hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan dari para ahli. Para ilmuwan memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan bahwa telah ditemukan planet raksasa di Sabuk Kuiper di tepi luar tata surya kita.
Kemudian planet tersebut mendapat julukan ‘Planet Sembilan’. Planet tersebut memiliki kurang lebih 10 kali massa Bumi. Membutuhkan 10.000 dan 20.000 tahun bagi planet tersebut untuk mengorbit Matahari.
Baca juga: Planet Kesembilan, Ilmuwan Temukan Data Baru
Kabar yang beredar itu, belum menunjukkan kepastian bahwa memang ada planet baru di tata surya kita. Untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut, para astronom pun telah mencari planet yang sedang diprediksi.
Pembenaran dugaan ini mungkin masih menjadi tanda tanya besar. Akan tetapi, bukti ditemukannya planet sembilan ini telah diluncurkan oleh peneliti Mike Brown serta Konstantain Batygin di California Institute of Technology di Pasadena, California.
Penjelasan Singkat Terkait Dugaan Ada Planet Kesembilan
Pada Januari 2015, astronom Caltech Konstantin Batygin dan Mike Brown telah memberikan pengumuman soal penelitian baru mereka. Dimana memberikan bukti adanya planet raksasa yang melacak orbit memanjang.
Planet tersebut terlihat tidak biasa di tata surya bagian luar. Prediksi yang diberikan ini bukan dari pengamatan langsung, melainkan didasari pada pemodelan matematika terperinci serta simulasi komputer.
Objek besar tersebut dapat memberikan sebuah penjelasan mengenai orbit unik dari setidaknya lima objek kecil yang sudah ditemukan di Sabuk Kuiper yang jauh.
Jim Green sebagai direktur Divisi Sains Planet NASA memberikan pernyataan bahwa dugaan ada planet kesembilan tentu saja akan menjadi hal yang sangat menarik bagi kita semua.
Akan tetapi, bagaimanapun ini bukan sebuah deteksi atau penemuan planet baru, melainkan baru dugaan semata.
Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa planet tersebut merupakan planet X atau planet kesembilan.
Sebenarnya, apa yang sudah kita lihat ini merupakan prediksi awal berdasarkan permodelan dari pengamatan yang terbatas.
Tentu saja, dugaan ada planet kesembilan ini akan menjadi awal dari suatu proses yang dapat mengarah pada hasil yang menarik.
Ilmuwan Caltech mempercayai bahwa planet tersebut mungkin mempunyai massa sekitar 10 kali dari planet yang kita tinggali, Bumi.
Dengan ukurannya yang serupa dengan Uranus serta Neptunus, planet tersebut juga memiliki orbit yang diprediksi sekitar 20 kali lebih jauh dari Matahari.
Baca juga: Planet Kerdil Terkecil di Tata Surya Ini Berhasil Menggeser Posisi Ceres
Bahkan rata-rata seperti Neptunus yang mengorbit Matahari pada jarak kurang lebih 2,8 miliar mil. Dugaan ada planet kesembilan ini memang cukup menyita perhatian publik.
Apalagi diketahui bahwa planet baru ini membutuhkan 10.000 dan 20.000 tahun untuk membuat satu orbit penuh. Padahal Neptunus menyelesaikan orbit selama 165 tahun.
Para astronom yang mempelajari Sabuk Kuiper telah mengamati beberapa planet kerdil serta benda kecil dan dingin lainnya cenderung mengikuti orbit yang berkelompok.
Dengan menganalisis orbit-orbit ini, tim Caltech meramalkan kemungkinan sebuah planet besar yang sebelumnya belum ditemukan bersembunyi jauh di luar Pluto.
Perdebatan Terkait Dugaan Ada Planet Kesembilan
Ada perdebatan di komunitas ilmiah tentang kebenaran berita tersebut. Akan tetapi, adanya prediksi dalam edisi 20 Januari dari Astronomical Journal didasarkan pada permodelan matematika.
Batygin dan Brown memberikan julukan objek prediksi mereka sebagai ‘Planet Sembilan’. Meskipun demikian, hak penamaan yang sebenarnya dari sebuah objek diberikan kepada orang yang benar-benar menemukannya.
Nama yang digunakan selama penelitian sebelumnya untuk objek langit raksasa ini yang belum ditemukan di luar Neptunus adalah ‘Planet X’.
Bila nantinya benar dugaan ada planet kesembilan, nama tersebut harus disetujui oleh International Astronomical Union. Secara umum, planet dinamai dengan nama dewa-dewa mitologi Romawi. (R10/HR-Online)