Dampak New Normal Indonesia akibat Covid-19 pastinya akan meliputi berbagai macam aspek kehidupan. Seperti yang kita tahu, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia ini sudah masuk bulan ketiga.
Di tengah ketidakpastian kapan pandemi Coid-19 ini berakhir, pemerintah telah membuat wacana terkait dengan kehidupan normal baru.
Baca juga: New Normal Indonesia, Kapan Diterapkan dan Bagaimana Aturannya?
Belakangan muncul istilah New Normal yang disebut-sebut memiliki arti tersendiri dalam Bahasa Indonesia. Lantas apa itu New Normal dan siapkan kita menghadapi pola hidup dengan New Normal ini?
Pengertian dan Dampak New Normal Indonesia
Pandemi Corona telah mengharuskan masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan kenormalan baru. Harapannya, masyarakat segera bisa melaksanakan aktivitas seperti biasa namun dengan cara baru.
Inilah yang dimaksud dengan New Normal. Pemerintah akan mengatur bagaimana kehidupan masyarakat dengan perlahan supaya bisa berjalan dengan normal.
Kita semua tahu bahwa kehidupan yang berubah dikarenakan pandemi adalah sebuah hal yang tak bisa dihindari. Oleh karena itu, pemerintah menyatakan agar masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
Pertanyaannya, apakah kita siap dengan hal ini? Apa saja dampak New Normal Indonesia yang akan kita rasakan?
Bila Tidak Siap, Bisa Memicu Gelombang Kedua Covid-19
Terkait dengan pertanyaan seperti apa kesiapan Indonesia untuk hidup berdampingan dengan virus Corona yang sampai saat ini belum ada vaksinnya. Maka ada dua kemungkinan, bisa saja menjadi hal baik, namun bisa juga menjadi hal yang buruk.
Satu sisi dari sudut pandang ekonomi, lockdown terus-menerus pastinya bisa memberikan dampak buruk untuk ekonomi negara Indonesia. Mau tidak mau pemerintah juga harus mengambil jalan tengah.
Baca juga: New Normal Corona di Indonesia, Pemerintahan Akan Lakukan Simulasi
Tetapi jika ternyata Indonesia tidak siap untuk menghadapi New Normal, akibatnya bisa memberikan dampak yang memicu gelombang kedua covid-19. Dengan kata lain, kasus positif virus Corona akan melonjak.
Bahkan negara yang berhasil menerapkan New Normal pun tetap terkena dampak yaitu gelombang ke-2. Dampak New Normal Indonesia dikhawatirkan juga bisa membuat penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Dibandingkan dengan negara lain, kasus positif Covid-19 di Indonesia masih relatif tinggi atau meningkat. Bila seandainya tidak diperhatikan, pastinya bisa berpotensi menambah apa yang sering disebut orang sebagai second wave atau gelombang ke-2.
Kegiatan New Normal di tengah pandemi Covid-19 diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. Ada potensi yang bisa meningkatkan perekonomian. Namun ada resiko besar peningkatan kasus positif virus Corona.
New Normal adalah Campuran dari Ketidaknormalan
Tata nilai New Normal adalah campuran dari ketidaknormalan, baik yang berada di bawah maupun di atas normal. New Normal inilah yang saat ini diminta untuk diterapkan oleh masyarakat.
Terkait dengan dampak New Normal Indonesia, tentu saja tergantung dari kebiasaan hidup masing-masing individu.
Sebab, ada orang yang sudah terbiasa dengan berbagai keterbatasan di bawah normal. Lalu dilanjutkan di masa pasca pandemi.
Ada pula orang yang berada pada kondisi di bawah normal yang dikompensasi secara berlebihan. Tetapi ada juga yang memiliki kenormalan yang tetap berjalan dan tidak berubah sebelum pandemi, saat pandemi dan pasca pandemi terjadi.
Baca juga: Ini Dia Ketentuan New Normal WHO Agar Bisa Berdampingan dengan Virus Corona
Misalnya adalah perawatan kecantikan atau perawatan estetik ketika pandemi. Akibat keterbatasan interaksi sosial, membuat tampilan estetik akan terabaikan.
Tampilan estetik seperti kurang dibutuhkan karena harus tetap berada di rumah. Wajah dan tubuh pun menjadi kurang terawat. Lalu setelah masa pandemi bisa saja terjadi penampilan alami apa adanya yang dianggap sebagai normal.
Tetapi dampak New Normal Indonesia yang dirasakan oleh beberapa individu juga bisa berakibat pada kompensasi berlebih. Misalnya, akibat merasa kurang terawat selama pandemi lalu akan melakukan perawatan yang lebih intens untuk memperoleh tampilan estetik dengan berbagai upaya.
Hal ini dapat menjadi New Normal yang kebutuhannya di atas normal sebagai sebuah kompensasi. Itulah mengapa, pandemi ini dapat berujung pada kondisi di bawah normal yang dinormalkan. Atau bisa juga kondisi di atas normal yang dinormalkan.
Di masa pandemi, tidak semua New Normal tetap bertahan secara permanen. Sebagian juga akan kembali ke arah normal seperti sebelum pandemi.
Maka dari itu, dampak New Normal Indonesia akan tergantung dari masing-masing individu yang menyikapi dan menjalaninya. Kita semua hanya bisa berdoa semoga pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga kita semua bisa kembali ke kehidupan normal yang lebih baik. (R10/HR-Online)