Sebuah hasil penelitian sebagai bukti baru kehidupan di Mars kini tengah terdengar ke telinga publik. Telah menjadi rahasia umum bahwa adanya kemungkinan kehidupan di Mars merupakan subyek yang sangat diminati oleh para astrobiologi.
Baca Juga: Pangkalan UFO di Mars, Benarkah Tanda Kehidupan Alien?
Hal ini didasari karena kedekatan dan kesamaan Mars dengan Bumi. Awalnya, kita beranggapan tidak ada bukti yang ditemukan mengenai kehidupan masa lalu atau masa kini di Mars.
Namun, bisa saja anggapan ini sebentar lagi akan terbantahkan. Sebuah bukti kumulatif menunjukkan bahwa selama periode waktu Noachian kuno, lingkungan permukaan Mars mempunyai air cair dan mungkin dihuni oleh mikroorganisme.
Bukti Baru Kehidupan di Mars Ditemukan Lewat Sampel Tanah
Keberadaan kondisi yang layak huni tidak selalu mengindikasikan keberadaan kehidupan. Sepasang peniliti, baru-baru ini telah menerbitkan analisis sampel tanah yang sudah berusia 3,5 miliar tahun dari Mars mengandung senyawa kimia yang disebut sebagai tiofena.
Tiofena ini memiliki potensi untuk menjadi organik. Terdapat suatu kemungkinan besar bahwa bakteri tersebut pernah hidup di planet Mars.
Sebuah tim ahli astrobiologi internasional mengklaim bahwa molekul organik yang ditemukan oleh penjelajah Mars Curiosity NASA dapat menjadi sebuah bukti adanya kehidupan di Mars.
Di dalam sebuah makalah yang diterbitkan melalui jurnal Astrobiology, tim ahli astrobiologi tersebut memberikan pendapat bahwa kehadiran tiofena merupakan senyawa khusus, di batu bara, minyak mentah, dan truffle putih yang pernah ditemukan di Bumi, dapat menjadi tanda kehidupan kuno di Planet Merah.
Seorang astrobiologi dari Universitas Washington State serta penulis utama Dirk Schulze Makuch memberikan sebuah pernyataannya. Dimana tim telah mengidentifikasi menggunakan beberapa jalur biologis pada tiofena.
Cara ini lebih memungkinkan dibandingkan dengan jalur kimiawi. Meskipun demikian, adanya bukti baru kehidupan di Mars masih terus dicari.
Namun, walaupun tim telah memberikan pernyataan tersebut, masih belum menjurus ke kesimpulan apapun. Shulze-Makuch juga menambahkan, bila kita menemukan tiofena di Bumi, maka kita akan berpikir bahwa itu merupakan bentuk biologis.
Namun, jika tiofena ditemukan di Mars, tentu saja bila untuk membuktikan bahwa itu bentuk biologis, maka harus sedikit lebih tinggi.
Penjelasan Tiofena Sebagai Bukti Baru Kehidupan di Mars
Pada dasarnya, tiofena merupakan senyawa heterosiklik yang mana memiliki rumus C4H4S. Sementara ini, tiofena terdiri dari dua unsur bio esensial, karbon, dan belerang.
Masih sangat mungkin bila tiofena ini dibuat selama dampak meteor yang memanaskan sulfat ke suhu yang tinggi. Penjelasan ini juga telah dipertimbangkan oleh para peneliti.
Jika senyawa ini memang merupakan tanda kehidupan, mereka bisa menjadi hasil bakteri sekitar tiga tahun miliar lalu yang memecah sulfat atau alternatifnya dapat dipecah oleh bakteri.
Sekali lagi, masih terlalu dini untuk menarik sebuah kesimpulan bahwa ini menjadi bukti baru kehidupan di Mars. Curiosity Rover menganalisis senyawa dengan memecahnya menjadi beberapa bagian.
Sedangkan penjelajah Rosalind Franklin dari Badan Antariksa Eropa mengisi kekosongan dengan Mars Organic Molecule Analyzer (MOMA). Dimana tidak menggunakan teknik destruksi yang sama seperti Curiosity.
Hal yang membuat Schulze-Makuch merasa paling bersemangat adalah adanya kemungkinan menemukan rasio isotop berat dan ringan yang berbeda di dalam senyawa. Kemudian hasil organisme yang menghancurkan unsur-unsur dan sinyal tanda kehidupan.
Schulze-Makuch memberikan tambahan, seperti yang sudah dikatakan oleh Carl Sagan, klaim yang luar biasa ini pastinya membutuhkan bukti luar biasa pula.
Demi membenarkan bukti baru kehidupan di Mars, maka kita benar-benar harus mengirim orang untuk ke Mars dan seorang astronot untuk melihat melalui mikroskop serta melihat mikroba yang bergerak. (R10/HR-Online)