Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Bentrok ormas Pemuda Pancasila dan pemuda Karang Taruna Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis viral di media sosial, Senin (25/5/2020) malam.
Sejumlah unggahan di Facebook menunjukkan sejumlah warga berkumpul di Depan Kantor Desa Sadananya. Sementara satu video memperlihatkan anggota Pemuda Pancasila terlihat kompak memakai seragam khas ormas PP berkerumun di Depan Masjid Kecamatan Sadananya.
Bentrok ormas PP dan warga Sadananya ini dilatarbelakangi oleh salah paham. Salah seorang warga yang kerap nongkrong di Sekretariat PP dituduh telah mencuri HP warga. Kemudian terjadi perusakan gerobak bakso di depan sekretariat PP buntut dari tuduhan tersebut.
Anggota PP PAC Sadananya mendatangi warga untuk klarifikasi. Namun, malah terjadi cekcok hingga perkelahian antara pemuda dan anggota PP tak bisa dihindari. Anggota kepolisian dari Polres Ciamis pun turun tangan, sehingga kerumunan warga bisa dibubarkan.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya pun memfasilitasi mediasi antara kedua pihak yang bentrok. Sejumlah tokoh dari ormas PP dan pengurus Karang Taruna Kabupaten Ciamis dihadirkan dalam mediasi di Ruang Oproom Setda Ciamis, Selasa (26/5/2020).
Herdiat berharap agar kedua belah pihak melakukan islah untuk menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.
“Harapannya kedua belah pihak baik dari Pemuda Pancasila maupun dari Karang Taruna terutama para pihak yang bertikai agar melakukan islah untuk kepentingan masyarakat lebih jauh,” ujar Herdiat.
Menurut Herdiat, saat ini warga sedang menghadapi wabah Covid-19, sehingga tidak perlu membuang energi karena adanya perselisihan.
“Ada situasi yang tidak kondusif di suatu daerah akan berdampak pada aspek lainnya, terutama psikologis masyarakat,” katanya.
Sementara Andi Fikri, salah seorang pengurus Karang Taruna Kabupaten Ciamis, mengatakan, secara personal dan organisasi telah siap untuk islah dengan Pemuda Pancasila. Bahkan akan menarik laporan yang sudah dibuat di Polres Ciamis.
“Kita ingin menjaga kondusifitas Ciamis, permasalahan benar salahnya perselisihan kita anggap selesai. Ini hanya permasalahan lokal dan perselisihan personal,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Ciamis, Ega Anggara. Menurutnya, bentrok ormas dan pemuda di Sadananya hanya terjadi di satu kecamatan. Namun, karena unggahan di medsos menimbulkan fanatisme dan sulit untuk membendung massa saat itu.
“Mediasi sudah dilakukan di Polres Ciamis dan mengarah islah. Perselisihan ini terkait personal dan dalam ruang lingkup lokal,” katanya.
Sementara tokoh PP Kabupaten Ciamis, Joni Jalil Anwar, mengatakan, pihaknya akan meredam anggota PP agar tidak ada gejolak kembali. Upaya komunikasi pun dilakukan antar anggota.
“Secara organisasi kita belum memutuskan atau menyatakan kebijakan islah terkait permaalahan kemarin. Kita akan kedatangan pimpinan wilayah Jawa Barat, besok untuk mendiskusikan persoalan ini,” katanya.
Meskipun begitu, kedua personal yang terlibat pertikaian dari anggota PP dan karang taruna telah siap melakukan islah. Hal itu dinyatakan di depan Forkopimda dan pengurus kedua organisasi.
Hanya saja, ormas PP masih menunggu hasil konsultasi dengan PP Jabar. Sedangkan Karang Taruna telah menyatakan kesediaannya untuk islah. (R7/HR-Online)