Bahaya herd immunity saat ini ramai menjadi perbincangan publik di tengah pandemi Corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sangat mengecam teori herd immunity terkait wabah virus Corona sebagai konsep yang sangat mengkhawatirkan.
Herd immunity atau kekebalan kelompok merupakan sebuah istilah epidemiologi yang pada dasarnya merupakan penjelasan dari bagaimana populasi terlindungi dari wabah tergantung seberapa banyak yang telah divaksin.
Sebagai contoh, ketika 90-95 orang dari populasi tersebut telah diberikan suntikan vaksin, seharusnya sudah cukup melindungi kalangan yang tidak mendapatkan inokulasi.
WHO juga menjelaskan bahwa keputusan implementasi konsep herd immunity di tengah virus pandemi ini sangatlah berbahaya dan juga menekankan tidak akan ada yang selamat sebelum semuanya selamat.
Bahaya Herd Immunity di Tengah Pandemi
Pada dasarnya, herd immunity merupakan sebuah kondisi ketika sejumlah orang dalam sebuah populasi memiliki imun yang sangat baik sehingga kebal terhadap serangan suatu penyakit.
Baca Juga : Tanda Imun Tubuh Melemah, Waspadai agar Kondisinya Tetap Stabil!
Terdapatnya herd immunity ini tentu dapat memungkinkan penyakit tidak akan menyebar lebih luas dan juga dapat ditahan.
Mengingat bahaya herd immunity di tengah mewabahnya virus pandemi ini, apakah hal tersebut merupakan ide yang bagus untuk dapat melawan Corona?
Jawabannya adalah pada saat ini, masih sangat jauh untuk dapat mencapai level herd immunity Corona serta sangat mengancam jika menggunakan metode tersebut.
Memahami Herd Immunity
Wabah penyakit akibat infeksi virus ini akan hilang ketika mayoritas penduduk memiliki kekebalan tubuh yang kuat.
Dengan demikian, virus akan merasa kesulitan untuk menemukan sebuah host atau inang untuk dapat menumpang hidup dan juga berkembang.
Kondisi tersebut disebut dengan herd immunity atau kekebalan suatu kelompok. Namun apa bahaya herd immunity ini jika diterapkan?
Baca Juga : Delta, Varian Terbaru Virus Corona
Penerapan konsep ini akan sangat berbahaya, terlebih ketika vaksin COVID-19 belum ditemukan. Untuk saat ini, setidaknya sampai semuanya mendapatkan vaksin Corona, masyarakat tetap dihimbau agar mematuhi pencegahan yang memang terbukti efektif.
Herd immunity tidak sebaiknya diharapkan untuk dapat mengatasi virus pandemi ini. Menerapkan physical distancing, rajin mencuci tangan, serta menggunakan masker ketika di publik merupakan langkah dini yang dapat menekan melonjaknya angka penularan virus.
Kekebalan dari Infeksi Alami Bukan Pilihan
Populasi untuk kekebalan suatu kelompok penyakit berbeda presentasinya. Sebagai contoh, salah satu jenis penyakit yang menular satu dengan campak dapat menginfeksi hingga 20 orang yang lainnya.
Terkait bahaya herd immunity, jika ingin mencapai kekebalan kelompok, maka cakupan target vaksin yang harus didapatkan adalah 95 persen. Untuk Corona sendiri, kekebalan tubuh dapat diperoleh dari vaksinasi atau seseorang yang pernah terinfeksi.
Akan tetapi, dalam kasus virus Corona belum ditemukannya vaksin yang terbilang ampuh. Maka dari itu, herd immunity akan didapat ketika sebagian besar orang telah terpapar virus.
Manusia bukan merupakan sebuah kawanan binatang, sehingga sebelum melakukan penerapan cara ini harus terlebih dahulu memikirkan dengan matang bahayanya.
Baca Juga : Puluhan Warga Perumahan di Mangkubumi Tasikmalaya Positif Corona
Virus Akan Berakhir dengan Herd Immunity?
Mengingat bahaya herd immunity ini, para peneliti tidak sepakat dengan berbagai asumsi bahwa dengan penerapan herd immunity serta semakin tingginya angka kasus saat ini merupakan sebuah pertanda bahwa virus akan segera berakhir. Sebab, jumlah yang saat ini ada masih jauh di bawah angka perkiraan sebelumnya.
Hasil Awal Studi Epidemiologi
Hasil awal dari studi epidemiologi menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi dalam sebuah total populasi mungkin akan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan sebelumnya yang telah diperkirakan.
Hanya ada sekitar 1 dari 10 persen orang di dunia yang menunjukkan bukti infeksi. Sehingga implikasi dari kesehatan virus akan jauh lebih parah daripada yang diyakini oleh banyak orang.
Namun cara herd immunity ini dinilai belum tepat mengingat bahaya herd immunity yang terbilang sangat beresiko.
Pendekatan Herd Immunity Terbilang Radikal
Bahaya ini terbilang cukup radikal. Apa landasan pikiran ini terkait dengan sudah kelabakannya fasilitas kesehatan yang ada.
Seperti yang telah terjadi di Eropa, mereka beranggapan bahwa orang yang tidak memiliki harapan hidup untuk mati saja.
Artinya, orang yang tidak memiliki imunitas baik, daripada hanya membebani orang lain saja lebih baik dia mati. Hal ini tentu sangat radikal. Inilah pentingnya memahami bahaya herd immunity. (R10/HR Online)