Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Akademisi yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Galuh Ciamis, Sudrajat, angkat bicara mengenai fenomena meningkatnya angka kriminalitas di masa pandemi virus Corona COVID-19.
Sudrajat menilai, efek COVID-19 bisa bisa dibilang relatif sangat luas, terutama terhadap aspek kehidupan manusia, salah satunya ekonomi. Efeknya yaitu banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Efeknya juga dirasakan para pedagang yang sehari-harinya jualan. Mereka merasa pembeli semakin sepi karena daya beli masyarakat semakin berkurang,” katanya.
Oleh karena itu, kata Sudrajat, dampaknya pengangguran yang semakin banyak, sehingga efeknya tingkat kriminalitas semakin tinggi.
Sudrajat mencontohkan, ketika lapar pastinya orang tersebut akan lebih mementingkan kebutuhan perutnya. Sehingga, efeknya orang tersebut nekad dan melakukan tindakan kriminal.
“Kita lihat saja, baru-baru ini ada aksi pencurian motor, penjarahan toko swalayan, maling ternak. Bisa katakan kejahatan itu sudah terlihat, walaupun belum merambah, tapi sudah mengarah kesana,” jelasnya.
Efek lain pandemi wabah virus corona, lanjut Sudrajat, yakni fenomen lonjakan eksodus yang sangat luar biasa. Terutama dari kota-kota besar yang datang ke daerah daerah. Hal ini terjadi karenakan banyaknya orang yang di-PHK dari pekerjaan di kota.
“Pastinya orang tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka ketika orang itu datang ke daerah, sementara kerjaan tidak ada, dipastikan tindak kriminal akan menjadi sebuah peluang bagi mereka yang mental dan imannya kurang kuat,” katanya.
Untuk itu, Sudrajat berpesan agar pemerintahan daerah dan kepolisian segera memberikan pemahaman kepada masyarakat, dari mulai tingkat RT dan RW, untuk lebih menjaga wilayahnya.
Salah satunya, kata Sudrajat, dengan menghidupkan kembali Siskamling, sehingga bisa lebih menekan angka kriminalitas.
“Kalau kriminalitas harus dipikirkan oleh kepolisian saja tidak akan cukup, maka peran masyarakat untuk menekan angka kriminalitas juga dibutuhkan,” tandasnya. (Fahmi/Koran HR)