Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Midianingsih, warga Dusun Nusagede, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, awalnya hanya ingin mengisolasi anaknya yang baru pulang berlayar dari berbagai negara di Asia. Rumahnya pun disulap jadi tempat karantina.
Midianingsih juga tak keberatan jika rumah yang disediakan untuk anaknya mengisolasi diri itu dijadikan tempat karantina bagi ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang baru datang dari daerah zona merah.
Adalah IS seorang pelajar yang baru pulang dari PKL. IS sudah 3 bulan berlayar dengan Kapal Penangkapan Ikan sebagai bagian dari PKL di sekolahnya. IS berlayar ke berbagai negara di Asia, saat pulang ke Pangandaran dia diwajibkan menjalani isolasi mandiri.
Orang tuanya berinisiatif mengisolasi anaknya di sebuah rumah. Rumah dua kamar dan satu kamar mandi tersebut kini jadi tempat tinggal IS. Untuk mengusir jenuh, IS juga dibekali HP dan laptop.
Midianingsih, orang tua IS kepada HR Online menuturkan, meski sedih tidak bisa berkumpul dengan anaknya, namun dia mengaku ikhlas mengisolasi anak kandungnya tersebut.
“Sudah tiga bulan tidak ketemu karena PKL, datang-datang harus diisolasi, tapi saya menurut aturan pemerintah. Kalau sedih ya sedih, nangis sih nangis, terharu, tapi ini demi kebaikan bersama,” kata Midianingsih, Jum’at (10/4/2020).
Untuk kebutuhan makan, Midianingsih mengantar makanan untuk anaknya. Dia menyediakan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh anaknya.
“Makanannya yang enak-enak, yang bergizi biar daya tahan tubuhnya bagus. Anak juga dikasih multivitamin biar kekebalan tubuhnya bagus,” kata Midianingsih.
Midianingsih juga mempersilakan ODP yang datang dari zona merah untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat karantina mandiri.
Sobur, Ketua RT setempat, mengatakan, pemilik rumah tersebut sudah mengizinkan rumahnya dijadikan tempat karantina mandiri ODP yang baru datang.
“Pemilik rumah mempersilakan jika ada ODP yang baru datang dari zona merah untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat karantina,” kata Sobur.
Jika IS sudah menyelesaikan masa isolasinya, lanjut Sobur, warga lain juga bisa memanfaatkan rumah tersebut untuk tempat karantina.
“Ada dua kamar di rumahnya, bisa gantian atau sama-sama juga bisa sambil tetap jaga jarak. Namun satu hal yang membuat saya terharu, warga sekitar rumah juga mendukung sekali adanya tempat karantina ini,” tandasnya. (Entang/R7/HR-Online)
