Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pohon pisang berbuah di tengah batangnya ditemukan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Sukawening. Biasanya buah pisang tumbuh di atas ujung batang. Namun ini berbeda. Justru buah pisang ini keluar dari tengah batangnya atau mirip seperti perut ibu hamil.
Penemuan unik ini sontak mengundang banyak warga berdatangan. Terlebih, pemilik pohon pisang, sebelumnya membagikan foto unik ini ke media sosial facebook.
Menurut pemilik pohon pisang, Naja Najiatul Qudsiah (24), saat ditemui Senin (27/04/2020), pohon pisang jenis muli yang ditanam di depan rumahnya itu berusia sekitar 3 bulan. Kata dia, dirinya baru sadar ada keunikan dari pohon pisang tersebut pada dua hari lalu.
“Waktu itu saya mau pergi naik motor, tak sengaja melihat pohon pisang depan rumah terlihat agak aneh. Dari jauh terlihat buahnya seperti muncul dari batangnya. Karena penasaran, langsung saya dekati. Ternyata benar berbuah di batangnya,” ujarnya.
Karena aneh, lanjut Naja, kemudian pohon pisang unik itu dia foto dan kemudian diposting di media sosial facebook. “Setelah diposting di facebook, ternyata banyak yang komentar, terutama teman-teman saya. Tak lama kemudian banyak orang datang ke sini ingin melihat langsung pohon pisang aneh ini,” ujarnya.
Menurut Naja, pohon pisang yang berbuah aneh itu sebenarnya anak dari pohon sebelumnya yang sudah ditebang. Pohon sebelumnya berbuah seperti biasa dan tidak ada keanehan.
“Buah pisangnya masih kecil-kecil. Mungkin akan lebih unik lagi kalau buahnya sudah membesar,” ujarnya.
Naja mengatakan di pekarangan rumahnya memang selalu dimanfaatkan untuk menanam pohon pisang. Dia mengaku menaman pohon pisang untuk kebutuhan konsumsi keluarganya. “Setiap kali tanam memang selalu memilih pohon pisang muli. Karena rasanya enak dan bisa dibuat bahan makanan apa saja,” katanya.
Meski pohon pisang yang ditanam saat ini memiliki keunikan, kata Naja, namun dirinya dan keluarganya tidak menganggap suatu hal yang luar biasa.
“Kalau aneh atau unik sih iya, tapi kami tidak menganggap hal ini seperti harta karun atau barang langka. Biasa saja. Nanti kalau sudah besar akan kami konsumsi dan tidak akan dijual,” pungkasnya. (Fahmi2/R2/HR-Online)