Berita Jabar, (harapanrakyat.com),- Persentase anggaran refocusing Jabar jadi yang tertinggi se-Indonesia untuk percepatan penanggulangan wabah Corona Covid-19.
Anggaran refucosing sendiri merupakan anggaran yang dialihkan dari berbagai pos untuk penanganan wabah Covid-19.
Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, anggaran refocusing Jabar ini diperuntukkan bagi bidang kesehatan, penanganan dampak ekonomi karena Corona, dan jaring pengaman sosial berupa sejumlah bantuan untuk masyarakat.
“Bukan nominalnya, tapi persentasenya dari refocusing dibandingkan APB. Jawa Barat ini paling tinggi,” ujar Setiawan, di Gedung Sate, Jum’at (17/4/2020).
Iwan sendiri sudah melakukan telekonferensi bersama Mendagri, Tito Karnavian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Munardo.
Telekonferensi tersebut membahas refocusing dan realokasi APBD tahun anggaran 2020 untuk percepatan penanggulan Covid-19.
“Jawa Barat memiliki kepedulian tinggi untuk berkonsentrasi menangani Covid-19 ini. Kemendagri maupun Kemenkeu sangat mengapresiasi hal ini dan dijadikan contoh bagi daerah lain,” katanya.
Alokasi anggaran nasional untuk menangani Covid-19 ini Rp 56 triliun yang diposkan untuk penanganan ksehatan, dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial atau bantuan kepada warga terdampak Covid-19.
Sementara alokasi penanganan kesehatan untuk provinsi Jawa Barat sebesar 6,25 persen, sementara provinsi lainnya, DKI Jakarta 3,04 persen, Banten 2,33 persen, Jawa Tengah 1,57 persen, dan Jawa Timur 2,69 persen.
Sementara untuk jaring pengaman sosial di Jabar 9,63 persen, Banten 7,05 persen, DKI Jakarta 8,65 persen, Jawa Tengah 4,61 persen, dan terkecil Jawa Timur 3,33 persen.
Meskipun begitu, dari pemaparan Mendagri diketahui tidak semua kabupaten/kota di Indonesia melakukan refocusing anggaran secara maksimal. Begitupun dengan kabupaten/kota di Jawa Barat.
Iwan pun mengimbau kabupaten/kota agar maksimal dalam refocusing anggaran, terutama anggaran yang bisa dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.
“Karena wabah ini terus terjadi, maka prinsipinya kita atasi dulu masalah kesehatan, baru setelah itu kita berbicara lagi masalah pemulihan,” pungkasnya. (Ndu/R7/HR-Online)