Perusahaan J&T Express sebagai salah satu perusahaan di bidang pengiriman di Indonesia menyatakan dukungannya terhadap pemerintah untuk mematuhi berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19.
Berdasarkan data terbaru 1 April 2020, kasus covid-19 di Indonesia sebanyak 1.677 dengan rincian 1.417 dirawat, 157 meninggal, dan 103 dinyatakan sembuh.
Sejak awal bulan Maret 2020 lalu, J&T sudah memberlakukan standar pencegahan covid-19, seperti mewajibkan pemakaian masker bagi seluruh pegawai, saat penyortiran pegawai memakai sarung tangan, dan desinfeksi paket yang dikirimkan.
Bahkan, dalam penyortirannya J&T menggunakan mesin otomatis di berbagai kota besar yang ada di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Upaya ini guna meminimalisir kontak langsung para pekerja dengan paket yang dikirim.
Menurut Robin Lo, CEO Perusahaan J&T Express, wabah virus corona berpengaruh besar terhadap berbagai hal, termasuk pada jasa pengiriman yang ada. Bagi perusahaannya, peningkatan pelayanan terus ditingkatkan, termasuk sisi keamanan bagi karyawan.
“Bahkan kami menempelkan label pada semua paket yang akan dikirim dengan tulisan Sudah Melewati Proses Srerilisasi. Selain itu, kita juga ada layanan penggantian alamat untuk penerima yang tidak terjangkau lokasinya, misalnya perkantoran yang memberlakukan WFH serta lokasi yang tidak terjangkau,” jelas Robin kepada HR Online, Rabu (1/4/2020).
Dengan adanya layanan penggantian alamat, kata Robin, maka penerima paket tetap bisa menerima paket yang dikirimkan melalui J&T.
Khusus 30 Maret sampai 15 April mendatang, Robin menyebut pihaknya menggratiskan biaya layanan pengiriman masker bagi donatur yang berkeinginan membantu untuk penanganan korban corona maupun donasi untuk tenaga medis.
“Ini bentuk empati kita terhadap situasi wabah corona ini. Selain itu, layanan ini juga berlaku untuk perorangan non komersil khusus untuk penggunaan pribadi di seluruh daerah di Indonesia,” pungkasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)