Rabu, Februari 12, 2025
BerandaArtikelPenampakan Peta Geologis Bulan, Mampu Bantu Misi Masa Depan

Penampakan Peta Geologis Bulan, Mampu Bantu Misi Masa Depan

Penampakan peta geologis bulan merupakan sebuah peta yang telah disusun oleh para ilmuwan selama puluhan tahun.

Para ilmuwan sudah membuat peta komposisi bebatuan bulan dengan sangat detail. Peta ini dapat berperan sebagai blueprint untuk misi ke bulan masa depan.

Peta bulan ini sudah digabungkan tim NASA, yakni Lunar Planetary Insitute di Texas dan Astrogeologi Science Center yang berada di Arizone yang telah menjalankan US Geological Survey (USGS).

Penjelasan NASA Mengenai Penampakan Peta Geologis Bulan

Sebagaimana penjelasan Jim Reily selaku mantan astronot NASA, USGC mampu menciptakan sumber daya yang dapat membantu NASA untuk melakukan sebuah perencanaan dalam pengembangan misi masa depan.

Peta geologis bulan yang pertama telah menunjukkan jenis batuan apa saja yang membentuk permukaan bulan dan telah dipublikasikan pada minggu ini.

Penampakan peta geologis bulan tersebut nantinya akan diserahkan kepada pihak astronot NASA yang akan mengunjungi bulan pada tahun 2024 yang akan datang.

NASA telah berencana untuk mengirimkan para astronotnya menuju ke bulan pada tahun 2024 sebagai sebuah misi Antemis 3. Kemudian setelah itu, NASA berencana akan mengirimkan astronot pada setiap tahunnya.

Mengenai misi Antermis 3 ini, NASA berencana untuk mengirim satu astronot perempuan dan juga satu astronot laki-laki.

Fakta Seputar Peta Geologi Bulan

Fakta menarik mengenai penampakan peta geologis bulan ini merupakan peta baru sintesis dari enam buah peta yang telah dikembangkan selama tahun 1960-an hingga tahun 1970-an.

Pada masa itu, NASA terakhir kali menerbangkan misi ke bulan sebagai salah satu bagian dari program Apollo. Mereka digabungkan dan diperbaharui menggunakan data-data dari satelit tersebut.

Selain dengan menggabungkan beberapa set data lama dan juga baru, para ilmuwan dibalik proyek ini juga telah menstandarisasikan nama, deskripsi, dan usia dari batuan. Perincian yang sebelumnya telah dilakukan secara bervariasi dari peta ke peta.

Peta Geologi dengan Skala Baru

Penampakan peta geologis bulan dengan skala 1:5.000.000 yang sangat baru dan juga begitu terperinci ini akan berfungsi sebagai sebuah referensi untuk dapat mengetahui mengenai ilmu bulan dan misi manusia di masa depan menuju ke permukaan bulan.

Menurut ciptaannya, pusat ilmu pengetahuan USGS Astrogeology di Arizona, peta ini diberi nama dengan “Unified geological Map Of The Moon”.

Dimana telah dikembangkan melalui sebuah kerjasama dengan NASA dan juga berbagai institut planet bulan. Peta ini nantinya akan berfungsi sebagai sebuah cetak biru dengan definitif teknologi pada permukaan bulan.

Informasi Topologi Bulan

Terdapat pula informasi topologi pada penampakan peta geologis bulan. Informasi topologi tersebut meliputi lokasi kawah, puncak, celah, patahan, dan juga semua penyimpangan lain yang ada di permukaan bulan.

Masih terdapat banyak tambahan dari para ahli karena tak sedikit ahli yang merencanakan peta geologis yang jauh lebih rinci di masa yang akan datang.

Ini merupakan sebuah upaya besar bagi tim untuk dapat menyelesaikan peta baru dan juga membuatnya jauh lebih mulus. Banyak terdapat pemetaan historis dilakukan oleh berbagai pihak dan pada skala regional.

Metode ini sedikit berbeda ketika digunakan. Sehingga peta dengan fitur yang sama telah dipetakan dengan kelompok berbeda dan tidak akan cocok. Hal ini sebagaimana yang diungkap oleh Director Astrogeologi di USGS.

Terdapat Peta Digital yang Dapat Diunduh

Menurut informasi yang telah dilansir, penampakan peta geologis bulan ini juga tersedia dalam bentuk peta digital yang dapat diunduh saat ini dalam berbagai resolusi, termasuk hingga resolusi yang tinggi.

Peta ini juga mampu menunjukkan geologi bulan dengan detail yang sangat luar biasa (skala 1:5.000.000). Bahkan juga terdapat dalam versi video yang dapat diputar.

Puncak Peta yang Berdurasi Puluhan Tahun

Peta geologis bulan ini merupakan sebuah peta puncak dari proyek dengan durasi puluhan tahun. Sebagaimana penjelasan dari ahli geologi dan juga penulis utama USGS.

Hal ini tentu memberikan sebuah informasi penting untuk sebuah studi ilmiah baru dengan menghubungkan beberapa eksplorasi dari situs tertentu di bulan dengan seluruh permukaan yang ada di bulan.

Terlepas dari penampakan peta geologis bulan ini, Pusat Sains Antropology USGS juga telah melatih para astronot NASA yang akan mengunjungi bulan di masa yang akan datang. (R10/HR-Online)

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...