Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Penyediaan ruang isolasi yang sesuai standar kesehatan bagi pemudik zona merah menjadi bahan perbincangan sejumlah Pemerintah Desa. Hal itu menyusul permintaan Bupati Ciamis kepada Pemerintah Desa untuk menyediakan fasilitas isolasi khusus bagi pemudik.
Terlebih, Puskesmas dinilai masih mampu dijadikan lokasi untuk fasilitas isolasi bagi para pemudik dari zona merah.
Kasi Pelayanan Desa Gereba Cipaku, Kabupaten Ciamis, Usman Ali, mengatakan, untuk isolasi para pemudik yang datang dari zona merah tidak mungkin hanya sebatas tempat saja.
Menurut dia, fasiitas isolasi harus komplit dengan fasilitas lainnya, termasuk biaya hidup selama diisolasi. Sebab dapat dipastikan mereka yang diisolasi pasti minta diperhatikan segala sesuatunya.
“Sedangkan kondisi di tingkat desa, banyak berbagai hal yang harus dilaksanakan,” katanya.
Diakui Usman Ali, tempat isolasi yang dipersiapkan di tiap desa memang ada bagusnya. Mengingat, hal ini sangat urgen dan perlu tindakan yang cepat. Maka, aturan pengelolaan keuangan untuk KLB corona juga perlu dipercepat.
Perangkat Desa Mekarbuana, Panawangan, Anda Lesmana, mengatakan, melihat situasi dan perkembangan saat ini, relawan desa masih dalam tahap pencegahan penyebaran COVID-19. Mereka lebih mengutamakan protap pencegahan penyebaran sesuai dengan surat edaran Kemendes No 8.
Disisi lain, kata Anda, relawan desa juga melakukan edukasi lewat sosialisasi informasi terkait COVID-19. Menurutnya, pemudik dari zona merah lebih baik isolasi diri dengan tinggal di rumah.
“Sebab, dengan adanya tempat isolasi yang disediakan tiap desa, bukan hanya masalah tempat, tenaga medis dan anggaran saja, akan tetapi menyangkut dengan tata cara perawatan,” katanya.
Sehingga, tambah Anda, kalaupun harus tersedia, sebelum adanya tempat isolasi yang disediakan di tiap desa, seharusnya Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan sosialisasi tentang SOP penanganan COVID-19.
Hendra, tokoh masyarakat Desa Muktisari, megaku sangat mendukung adanya tempat isolasi bagi para pemudik. Akan tetapi, perlu dipertimbangkan juga berbagai kemungkinan. Sebab, bisa saja warga di sekitar lingkungan isolasi menjadi resah.
Menurut Hendra, sepanjang Puskesmas yang ditunjuk masih mampu menampung, alangkah baiknya terpusat di Puskesmas. Sebab, bagaimanapun ruang isolasi harus memenuhi standar kesehatan, termasuk tim medis.
“Sedangkan pihak desa tidak memiliki dokter. Meski, secara pribadi sangat mendukung, bila menyiapkan ruang isolasi, pemenuhan syarat ruang isolasi akan menjadi kesulitan bagi desa,” katanya.
Pemdes Diminta Siapkan Tempat Isolasi
Sebelumnya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama Wakil Bupati, MUI dan SKPD menggelar pertemuan via video conference dengan Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis membahas terkait pengarahan dan evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis, dari Aula Adipati Kusumadiningrat Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Senin (27/4/2020).
Menurut Herdiat, trend pemudik setiap harinya naik terus. Mereka yang memaksakan untuk pulang kampung jumlahnya sangat fantastis, sampai hari ini tercarat sebanyak 33.646 orang, tersebar di 27 kecamatan.
“Kita harus antisipasi dari mulai Desa dan Kecamatan, agar menyiapkan tempat khusus untuk warga yang memang baru datang dari zona merah sehingga bisa di periksa keadaannya dan terus dipantau,” ungkapnya. Herdiat menerangkan, kondisi update data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 saat ini ada penambahan kasus positif covid-19 yang terkonfirmasi hari ini.
“Dari awal pandemi hingga sekarang totalnya menjadi 4 orang yang positif, 2 orang dinyatakan sembuh dan 2 orang sedang isolasi mandiri,” katanya. Herdiat berpesan kepada masyarakat kabupaten Ciamis jangan panik dengan kondisi saat ini, tapi tetap waspada, lakukan pola hidup bersih sehat (PHBS) dan taati imbauan pemerintah. (Edji/Fahmi/Koran HR)