Pangkalan astronot di bulan merupakan sebuah rencana yang bisa direalisasikan oleh para ilmuwan. Hal ini memang terdengar tidak mungkin.
Terlebih lagi bulan merupakan satelit Bumi yang tidak memiliki kehidupan. Namun kini para ilmuwan sedang mencari cara untuk mewujudkannya.
Membuat pangkalan di Bulan berarti membuat habitat baru di luar angkasa. Resiko yang dihadapi cukup besar. Mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar.
Terlebih lagi material yang diperlukan juga tidak sedikit. Begitupun dengan kemungkinan untuk mengangkut material tersebut.
Hal inilah yang masih menjadi kendala hingga saat ini. Meskipun begitu, para ilmuwan tetap mencari cara agar bisa membangun pangkalan tersebut. Termasuk melibatkan beberapa cara yang dikombinasikan.
Membangun Pangkalan Astronot di Bulan
Tata Surya merupakan salah satu objek yang menarik untuk diteliti. Banyak benda langit yang seringkali melakukan pergerakan aneh. Hal ini membuat banyak ilmuwan melakukan penelitian. Bahkan harus menerbangkan astronot untuk menyelidikinya secara langsung.
Begitupun dengan satelit yang dimiliki oleh Bumi yaitu bulan. Ada beberapa astronot yang sudah pergi ke bulan untuk melakukan penelitian. Sehingga mendapatkan pengetahuan baru mengenai bulan.
Namun hal ini memunculkan inovasi baru untuk membuat sebuah pangkalan astronot. Ide ini tentunya terdengar mustahil. Meskipun begitu, tim peneliti dari Eropa sudah melakukan penelitian terkait dengan pangkalan astronot.
Hasilnya adalah pangkalan astronot di bulan tersebut bisa dibangun dengan kombinasi urine astronot dan debu bulan. Kombinasi ini telah diyakini oleh peneliti Eropa untuk membuat pangkalan yang ada di Bulan.
Kemudian dilanjutkan dengan tes yang baru. Tes ini melibatkan beberapa peneliti dari berbagai negara. Diantaranya adalah Belanda, Spanyol, Italia, dan bahkan Norwegia.
Para peneliti ini bekerja sama dengan ESA atau European Space Agency. Para peneliti tersebut menguji ramuan kombinasi sebagai salah satu bahan cetak.
Karakteristik bahan cetak tersebut adalah 3D yang begitu potensial. Eksperimen ini memberikan hasil yang cukup mengejutkan.
Pasalnya, sampel eksperimen tersebut diduga bisa mendukung bobot yang begitu berat. Sehingga kemungkinan besar pangkalan astronot di bulan bisa dibangun.
Sampel ini juga bisa mempertahankan struktur. Bahkan juga bisa bertahan pada siklus pencairan yang berulang. Hal ini membuktikan bahwa kombinasi kedua material tersebut bisa menjadi alternatif yang tepat
Para peneliti tersebut menggunakan regolith dan juga debu bulan yang sudah dikombinasikan. Natrium hidroksida dan air menjadi salah satu kombinasi yang digunakan. Kemudian digunakan untuk membuat beton geopolimer.
Apa yang dimaksud dengan beton geopolimer? Beton tersebut tidak terbuat dari semen biasa. Sehingga tidak memungkinkan untuk membawanya ke bulan.
Begitupun dengan harganya yang mahal dan kurangnya air di bulan. Oleh karena itu, beton ini dibuat menggunakan kombinasi yang lain.
Sehingga pangkalan astronot di bulan bisa dibangun. Hal ini juga mendorong para peneliti untuk meminimalisir penggunaan air di bulan.
Maka dari itu, dibutuhkan tambahan material yang dapat mengurangi jumlah air. Asalkan tambahan material tersebut memiliki sifat yang baik pada struktur pertahanan bangunan. Sebab, bangunan tersebut juga akan terealisasikan menjadi sebuah pangkalan.
Material Pembuatan Pangkalan di Bulan
Salah satu material yang bisa digunakan adalah urine. Menurut para peneliti, urine dapat menyediakan sumber berlimpah dari bahan kimia. Bahan tersebut lebih dikenal dengan urea.
Berbeda halnya jika harus menggunakan material kimia. Material kimia membutuhkan stok persediaan yang sangat banyak di luar angkasa. Sehingga solusi yang tepat adalah menggunakan urine.
Kombinasi ini tentunya menjadi salah satu alternatif cara yang akan digunakan. Seperti yang diketahui bahwa pangkalan astronot di bulan merupakan ruang hampa.
Membuat habitat baru di ruang hampa tentunya membutuhkan material khusus seperti urea. Kandungan urea tersebut dapat membuat ikatan hidrogen putus.
Sehingga viskositas pada debu bulan berkurang. Hal ini akan membuat material menjadi lebih mudah dicetak. Caranya pun hampir sama dengan yang ada di Bumi.
Para peneliti berharap akan ada pengujian material ini di ruang hampa. Sehingga material ini akan diujicobakan di luar angkasa.
Jika berhasil, maka pangkalan astronot di bulan benar-benar bisa dibangun. Namun sebelumnya harus ada penelitian yang lebih detail lagi. (R10/HR-Online)