Langkah membuat hand sanitizer menurut standar dari WHO atau organisasi kesehatan dunia tidak lah sulit. Baik itu bahan atau alat untuk membuat hand sanitizer.
Dengan merebaknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, hand sanitizer sendiri sekarang banyak dicari. Bahkan, barang ini mulai langka di pasaran.
Sebab, masyarakat percaya bahwa hand sanitizer bisa mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara paling mudah.
Sehingga, bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di berbagai negara di belahan dunia sibuk mencari cairan pembersih tangan dari virus, kuman atau bakteri ini.
Bahkan saking langkanya, banyak yang berlomba-lomba mencari di internet langkah membuat hand sanitizer dari bahan alami yang bisa dilakukan sendiri.
Cairan pembersih tangan memang salah satu opsi untuk mencegah Corona. Akan tetapi, masalahnya untuk hand sanitizer yang didapat di toko obat tidak baik dipakai terlalu sering.
Pasalnya, hand sanitizer ini jika tidak dibatasi pemakaiannya tidak baik untuk kesehatan. Jadi gunakan ketika kesulitan menemukan air bersih.
Selain itu, gunakan cairan pembersih tangan yang dibeli di toko obat atau sejenisnya yang sudah terdaftar di BPOM atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Sebenarnya hand sanitizer bisa menggunakan bahan alami, yang tidak sulit didapat. Seperti menggunakan daun sirih, lidah buaya, kulit rambutan, dan selain sebagainya.
Selain bahannya yang sangat gampang di dapat, untuk langkah membuat hand sanitizer sendiri juga sangat mudah dilakukan.
Ada juga versi WHO yang sudah mempublikasi cara membuat pembersih tangan dari kuman, bakteri atau virus itu.
Mengutip dari situs CDC, hand sanitizer jika ingin bekerja dengan efektif maka harus ada alkohol dengan kandungan lebih dari 60 persen.
Langkah Membuat Hand Sanitizer Versi WHO
Sementara merangkum dari berbagai sumber, bahwa bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer versi WHO yaitu etanol serta gliserol.
Etanol sendiri merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk produk kecantikan atau kosmetik.
Mengapa harus etanol? Bahan ini dianggap dapat membasmi mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau jamur.
Sedangkan gliserol atau gliserin juga sama dengan etanol yang banyak ditemukan di produk-produk kosmetik, seperti losion dan pelembab.
Untuk manfaat bahan ini adalah bisa mencegah iritasi pada kulit, menghidrasi bagian luar kulit sampai membuat cepat proses penyembuhan luka di kulit.
Sebelum membahas langkah membuat hand sanitizer versi WHO, terlebih dulu dua bahan lainnya selain etanol dan gliserin.
Dua bahan yang direkomendasikan WHO adalah isoprofil alkohol dan hidrogen peroksida.
Untuk isoprofil alkohol dapat memperlambat dan mencegah infeksi bakteri di kulit. Selain itu juga dapat meredakan nyeri otot.
Sedangkan hidrogen peroksida dengan dosis kecil juga bisa bermanfaat untuk menangani masalah kulit, seperti luka bakar sampai infeksi.
Formula
Langkah membuat hand sanitizer menurut versi WHO ada dua formula yang digunakan.
Jika Anda ingin membuat hand sanitizer dengan kapasitas sepuluh liter, bahan-bahan yang harus dipersiapkan untuk formula pertama antara lain:
- Gliserol sebesar 98% kurang lebih 145 mililiter
- Etanol dengan kandungan 96% kurang lebih 8333 mililiter
- Hidrogen peroksida kandungan 3% kurang lebih 417 mililiter
- Dan terakhir air suling / air matang yang sudah dingin
Sedangan bahan yang harus dipersiapkan untuk formula kedua antara lain sebagai berikut :
- Gliserol sebesar 98% kurang lebih 145 mililiter
- Hidrogen peroksida kandungan 3% kurang lebih 417 mililiter
- Isopopil alkohol 99,8% kurang lebih 7515 mililiter
- Hidrogen peroksida 3 persen sekitar 417 ml
- Dan terakhir air suling / air matang yang sudah dingin
Cara Membuatnya
Sesudah menyiapkan bahan-bahan tersebut, maka langkah membuat hand sanitizer versi WHO yaitu menyiapkan peralatan yang akan dipakai.
Peralatan tersebut diantaranya jerigen plastik dengan ukuran 50 liter polythylene dan harus tembus pandang supaya bisa melihat tingkat cairannya.
Kemudian botol plastik atau bisa juga gelas yang ukurannya 10 liter dengan sumbat ulir. Siapkan juga botol plastik ukuran 100 ml yang tutupnya antibocor.
Jangan lupa juga menyiapkan gelas takar, corong baik itu dari bahan plastik atau logam, lalu tabung pengukur.
Selanjutnya alat sodet dari plastik, logam atau kayu untuk mengaduk adonan. Siapkan juga tangki stainless steel berkapasitas 80 sampai 100 liter.
Alat pengukur seperti alkohol meter atau untuk etanol. Dan terakhir botol plastik atau kaca dengan ukuran 500 ml, yang tutupnya dari sekrup.
Sesudah bahan dan alat dipersiapkan semuanya, maka langkah membuat hand sanitizer versi standar WHO menyiapkan 10 botol plastik atau kaca ukuran 10 liter, yang tutupnya sekrup.
Setelah itu, bisa memilih formula satu atau kedua yang akan diracik sesuai dengan takaran. Dan masuk semua formula itu ke dalam jerigen.
Untuk gliserin yang bersifat kental serta lengkat sehingga nempel di gelas ukur, maka untuk membersihkannya menggunakan air matang atau air suling.
Kemudian tuangkan ke dalam jerigen kurang lebih 10 liter, serta menambahkan satu liter air suling atau distilasi.
Aduk-aduk formula tersebut sampai tercampur rata. Langkah membuat hand sanitizer terakhir adalah membaginya ke botol plastik ukuran 100 atau 500 ml sesuai selera.
Karena hand sanitizer di atas bahan-bahannya dari kimia, maka sesuai dengan anjuran WHO setelah pembuatan selesai sebelum dipakai harus menunggu kurang lebih 72 jam lamanya.
Namun sebagai catatan, sebaiknya hindari penggunaan pembersih tangan tersebut secara sering atau apabila kesulitan mendapatkan air bersih untuk cuci tangan.
Pasalnya, jika digunakan dalam jangka panjang dan terlalu sering, maka akan merusak kesehatan kulit tangan, seperti sensitif atau kulit menjadi kering.
Selain dari bahan alami, langkah membuat hand sanitizer di atas merupakan alternatif lain dan bisa dilakukan di rumah secara sendiri. (Adi/R5/HR-Online)