Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Warga Ciamis yang keluar rumah tak memakai masker akan dihukum push up oleh petugas. Hal tersebut dilakukan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Panumbangan.
Para petugas gugus tugas Panumbangan yang terdiri dari TNI/Polri, Tagana, Dishub dan Dinas Kesehatan memberlakukan aturan yang lebih tegas dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
“Masyarakat Ciamis terutama pemudik yang melintas di perbatasan Ciamis – Tasikmalaya diharuskan memakai masker, jika tidak maka akan dihukum push up,” ujar Danramil 1304 Panumbangan Arm Darmin, di posko pemeriksaan VII Warudoyong, Panumbangan-Tasikmalaya Rabu (15/4/2020).
Kata Darmin, sejumlah warga yang kedapatan tidak memakai masker saat berkendara, mereka akan langsung disuruh turun, lalu di cek suhu tubuhnya.
“Sebelum mereka diberi masker gratis dan disuruh melanjutkan perjalanan oleh petugas, mereka harus push up dulu sebanyak 10-15 kali. Mereka yang tak pakai masker kebanyakan anak muda,” katanya.
Lebih lanjut Darmin mengatakan, ketegasan ini mesti dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat agar ikut serta dalam upaya pencegahan dan penularan virus corona Ciamis.
“Penjagaan ini dilakukan selama full 24 jam. Penerapan kedisiplinan memakai masker ini perlu dilakukan agar masyarakat patuh terhadap imbauan pemerintah,” jelasnya.
Meski terbilang tegas, penerapan hukuman push up bagi warga yang tidak memakai masker ini dilakukan sebagai bentuk rasa sayang pemerintah terhadap warganya.
“Pemakaian masker ini adalah anjuran dan imabauan dari pemerintah, sehingga harus dilaksanakan, agar warga Ciamis tidak ada terpapar ataupun menularkan virus Corona,” ungkap Darmin.
Sementara itu, Anggota Tagana Ciamis Mumu Najmuddin, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh aparat, menghukum siapa saja warga yang tidak pakai masker saat keluar rumah.
“Kedisiplinan ini memang harus diterapkan, agar masyarakat mempunyai kesadaran sendiri untuk memakai masker saat keluar rumah,” katanya.
Mumu menyebut, selama ia berjaga di pintu masuk Ciamis wilayah Panumbangan yang berbatasan dengan Tasikmalaya, pemudik yang masuk perharinya rata-rata 30 orang. Kebanyakan yang melintas adalah warga yang tengah beraktivitas. (Fahmi2/R8/HR Online)