Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Kartu sembako yang diluncurkian pemerintah pusat, sebagai salah satu program jaring pengaman sosial dampak Covid-19, mulai di distribusikan di Kabupaten Ciamis, Sabtu (25/4/2020).
Pendistribusian kartu sembako tersebut dilakukan di masing-masinag Desa. Seperti halnya di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungngjing, Ciamis.
Sebanyak 153 keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Handapherang, antri mengambil kartu sembako di balai desa Handapherang.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, pembagian kartu sembako dilakukan dengan mengutamakan protokoler pencegahan Covid-19. Pihak Bank Mandiri yang membagikan kartu sembako membagi antrian sebanyak 3 loket.
Masyarakat yang antri pun diatur jaraknya, tidak boleh berdekatan satu sama lain.
Kepala Seksi Pelayanan Desa Handapherang, Feri Kartono mengatakan, Desa Handapherang kebagian jatah 153 KK penerima kartu sembako.
“Kita pihak desa bantu fasilitasi pendistribusian kartu sembako ini, karena pendistribusian dilakukan Bank Mandiri,” ujarnya.
Pihaknya pun tidak mengetahui kapan bantuan untuk pemegang kartu smebako itu akan turun. “Kita masih menunggu dari pusat, kalau nanti sudah ada, pasti kita informasikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu penerima kartu sembako di Desa Handapherang, Ida (42), mengatakan, dirinya datang ke balai Desa karena diberitahu oleh Kepala Dusun akan ada pembagian kartu sembako.
“Alhamdulillah, saya kebagian kartu sembako. Selama ini saya tidak pernah kebagian bantuan dari pemeritah. Di saat sulit seperti ini, bantuan sembako sangat berarti,” katanya.
Ida pun berharap, bantuan sembako ini bisa segera disalurkan, karena masyarakat sudah sangat membutuhkan, terlebih saat ini bulan puasa.
“Sekarang baru menerima kartu sembakonya saja, katanya belum ada saldonya. Nanti kalau ada saldo baru bisa ditukarkan ke sembako,” ucap Ida.
Lebih lanjut Ida mengatakan, semenjak adanya wabah virus corona, suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan terpaksa menganggur, karena tidak ada yang menyuruh bekerja.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ida menggunakan sisa tabungan yang ada.
“Suami juga kadang ke kebun jual singkong dan ubi yang ditanam, untuk tambah-tambah biaya makan,” pungkasnya. (Jujang/R8/HR Online)