Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Menjelang diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tingkat provinsi Jawa Barat, terminal Ciamis sepi. Pemkab sendiri telah sepakat untuk menerapkan PSBB di Ciamis.
Tidak ada aktifitas angkutan di terminal, bahkan rencananya, terminal sendiri akan ditutup saat PSBB di Ciamis berlaku sebagai upaya mencegah Covid-19.
Kadishub Ciamis, Endang Sutrisna, ketika ditemui HR Online, Kamis (30/4/2020), mengatakan, pihaknya akan rapat terlebih dahulu mengenai penutupan terminal sehingga bus AKAP tidak masuk Ciamis, menyusul pemberlakukan PSBB skala provinsi Jawa Barat.
“Untuk pemberhentian aktivias bus AKAP masuk ke Ciamis kami rapatkan hari ini, namun untuk.kendaraan pengangkut BBM dan juga sembako masih bisa beroperasi ke wilayah Ciamis, sementara untuk kendaran nonbus akan kita berhentikan operasinya,” ungkapnya.
Endang melanjutkan, meski belum diberlakukan PSBB, saat ini kondisi terminal sudah sepi terutama jalur untuk Bus. Namun untuk jalur angkutan kota masih tetap beroperasi dan setelah PSBB berjalan, maka angkutan kota juga dibatasi operasinya.
Saat ini sudah ada beberapa armada bus besar AKAP yang tidak lagi beroperasi, menyusul daerah yang sering dilaluinya sudah memberlakukan PSBB seperti Bandung, Bekasi, Depok, Jakarta dan Banten.
“Bisa dilihat sekarang terminal tidak ada aktifitas, baik penumpang yang menunggu angkutan atau pun pedagang, padahal biasanya lalu lalang orang dan kendaraan ramai terjadi, sehingga kami sangat setuju apabila PSBB berlaku di Kabupaten Ciamis sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” jelasnya.
Sementara Amin, salah seorang supir angkot, mengatakan, meski tetap beroperasi namun akibat wabah Corona, penghasilan narik angkot turun drastis. Hal tersebut akibat tidak adanya aktifitas warga seperti biasa dan juga liburnya anak sekolah.
“Meski penghasilan narik angkot sangat minim, kami juga harus turut aturan yang ditetapkan pemerintah Ciamis dalam kondisi pencegahan wabah virus Corona ini, namun tetap narik angkot siapa tahu saja masih ada rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” katanya.
Kata Amin, setelah ada aturan pengggunaan masker dan pembatasan jarak, dirinya selalu mengingatkan warga yang naik angkot untuk memakai masker.
Selain itu dia pun meminta penumpang angkot untuk menjaga jarak duduk supaya tidak berdempetan.
“Bahkan untuk jok depan yang biasanya muat buat dua orang duduk, sekarang hanya saya saja, nggak ada penumpang lain,” katanya. (Es/R7/HR-Online)