Berita Jabar (harapanrakyat.com),- Anggota DPRD Jabar (Jawa Barat) dari Fraksi PAN, Herry Dermawan, menegaskan, cairan disinfektan untuk membasmi penyebaran virus Corona yang selama ini dipergunakan oleh pemerintah dan masyarakat di Indonesia kebanyakan salah kaprah dan efeknya berbahaya bagi kesehatan manusia.
Menurut Herry, cairan disinfektan yang aman bagi manusia seharusnya yang mengandung lodin. Atau biasa digunakan oleh peternak ayam saat membersihkan kandang.
“Malah ada disinfektan yang bahannya menggunakan cuka, pembersih wipol sampai ada juga yang menggunakan bayclin pemutih baju. Kalau untuk membunuh virus corona memang bahan-bahan itu sangat manjur. Tetapi tidak baik kalau kena kulit manusia atau disemprotkan ke perabot rumah,” ujarnya, di Ciamis, Senin (06/04/2020).
Cairan Disinfektan Berbahan Kimia juga Bisa Merusak Perabot Rumah
Herry menjelaskan, cairan disinfektan yang berbahan cuka, wipol atau bayclin memiliki unsur kimia yang berbahaya apabila disemprotkan ke tubuh manusia. Terutama mengenai kulit. Sejumlah perabot rumah pun akan cepat rusak apabila sering disemprot disinfektan yang bahan-bahannya mengandung unsur kimia tersebut.
“Makanya kalau saya datang ke kantor pemerintahan tidak mau masuk ke bilik disinfektan. Karena saya tahu memakai bahan kimia yang berbahaya,” katanya.
Karena itu, lanjut Heri, pemerintah khususnya pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat harus melibatkan Dinas Peternakan dalam penanganan masalah Covid-19 ini.
“Dinas Peternakan tahu mana cairan disinfektan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena disinfektan yang mengandung lodin ini sering dipakai untuk membersihkan kandang hewan ternak,” ujar Herry yang juga pengusaha peternak ayam asal Ciamis ini.
Menurut Herry, di Dinas Peternakan terdapat Bidang yang menangani urusan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet). Melalui Kesmavet ini masyarakat yang bergerak di bidang ternak mendapatkan edukasi. Salah satunya mengenai cara beternak hewan potong yang aman dikonsumsi manusia.
“Dalam hal ini masyarakat diberi edukasi bagaimana memilih vaksin sampai disinfektan untuk membersihkan kandang yang aman bagi kesehatan hewan ternak. Maupun untuk kesehatan manusia yang akan mengkonsumsinya,” ujarnya.
Dengen begitu, lanjut Herry, maka seharusnya Dinas Peternakan dilibatkan dalam penanganan Covid-19. Terutama dalam hal memilih cairan disinfektan yang aman bagi kesehatan manusia.
“Jadi sekali lagi saya mengingatkan jangan sembarang menggunakan bahan kimia untuk disinfektan. Jangan hanya berpikir bagaimana cara membunuh virus, tetapi tidak memikiran efek yang akan ditimbulkan bagi kesehatan manusia,” tegasnya. (R2/HR-Online)