Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Tidak sedikit warga Kabupaten Pangandaran nekat mudik ke kampung halamannya dengan melewati jalur tikus. Hal itu dilakukan agar tak terdeteksi para petugas yang berjaga di perbatasan.
Fenomena ini diakui oleh Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata. Menurutnya meski ada pemeriksaan di perbatasan, namun tak menyurutkan niat warga untuk pulang kampung.
“Saat ini banyak pemudik pulang ke Pangandaran dari zona merah, meski di semua perbatasan yang masuk ke kabupaten Pangandaran ada penyekatan dan pemeriksaan oleh petugas, ternyata tak menyurutkan warga untuk mudik pulang ke kampung halaman, kalau perlu mereka lewat jalan tikus,” ujar Jeje, Selasa (7/4/2020).
Meski di setiap perbatasan masuk ke Pangandaran ditempatkan petugas dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Satgas Jaga Lembur, namun pemudik terus berdatangan.
“Mudik sih boleh, itu hak mereka tapi mesti ikuti prosedur dari pemerintah, salah satunya isolasi selama 14 hari, terlebih lagi dari zona merah,” katanya.
Prosedur yang dimaksud Jeje adalah pemeriksaan kesehatan oleh petugas, hal ini dilakukan karena penyebaran Covid-19 sangat cepat.
“Karena itu, kami mengimbau kalau bisa tidak mudik dulu, selama Covid belum mereda,” tegas Jeje.
Angkutan Umum Tidak Ada Lagi yang Beroperasi
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Trisno, mengatakan, angkutan umum saat ini tidak ada yang beroperasi.
“Pemilik usaha angkutan umum juga secara tidak langsung telah mendukung pemerintah pusat dan Pemkab Pangandaran dalam upaya memutuskan rantai Covid-19 dan terima kasih untuk itu kepada PO Bus,” kata Trisno.
Meski tidak ada lagi angkutan umum yang beroperasi di Pangandaran, namun, kata Trisno, banyak pemudik yang dijemput oleh keluarganya sehingga tidak terdeteksi oleh petugas.
“Apalagi saat pulang mereka ada yang potong kompas atau lewat jalur tikus untuk menghindari petugas,” katanya.
Dia berharap warga Pangandaran yang merantau tidak pulang kampung dulu, apalagi jika berasal dari zona merah.
“Kami semua petugas yang berada di lapangan 24 jam full setiap harinya berharap bagi warga Pangandaran yang merantau ke daerah lain, terlebih yang di daerah zona merah untuk tidak pulang kampung dulu sampai benar-benar wabah virus Corona ini bersih. Ini untuk kepentingan semuanya,” tegasnya.
Selain itu Trisno juga menyampaikan arus lalu lintas kendaraan yang masuk ke wilayah Pangandaran sampai saat ini tensinya masih cukup tinggi.
Hal tersebut dibuktikan di jalur perbatasan Tasikmalaya-Pangandaran per Senin (6/4/2020) ada sekitar 100 orang yang masuk ke wilayah Pangandaran.
“Paling banyak itu masuk dari perbatasan Ciamis tepatnya di kecamatan Padaherang, jalur tersebut bisa dikategorikan jalur utama,” kata Trisno.
Trisno menambahkan petugas Dishub yang berjaga di Perbatasan Ciamis-Padaherang diharapkan tegas dalam penjagaan di perbatasan. (Entang/R7/HR-Online)