Gelombang kedua virus Covid-19 dianggap telah terjadi saat ini dikarenakan sejumlah negara sudah mengalami lonjakan jumlah kasus yang tinggi.
Lalu, perlukah Indonesia khawatir dan waspada dengan gelombang kedua Covid-19 ini? Saat ini Indonesia disebut-sebut belum memasuki masa puncak pandemi virus Corona ini.
Baca juga: Gejala Baru Corona Lesi Keunguan Mirip Cacar pada Kaki
Sedangkan pada beberapa negara, kasus ini sudah mulai membaik. Terkait hal tersebut, bagaimana tanggapan para ahli?
Tanggapan Para Ahli Mengenai Gelombang Kedua Virus Covid-19
Ahli epidemiologi yang berasal dari Universitas Indonesia, Prof. Syahrizal Syarif, telah menyatakan bahwa Indonesia tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan mengenai peristiwa gelombang kedua ini.
Maka dari itu, tidak perlu juga untuk melakukan berbagai persiapan apapun untuk dapat menghadapinya gelombang lanjutan virus Corona Covid-19 ini.
Ia menjelaskan bahwa gelombang kedua ini sebenarnya merupakan sebuah penularan virus yang menyebar luas dari pusat wabah yaitu China.
Akan tetapi, jika terjangkit di negara luar China, maka gelombang kedua ini dapat terjadi secara import case. Maksudnya adalah dari warga yang baru pulang dari negara lain dengan tingkat kasus yang tinggi.
Perkiraan Mengenai Gelombang Kedua Virus Covid-19
Gelombang kedua ini mungkin hanya akan terjadi jika di luar negara kita masih terdapat banyak negara yang belum selesai menangani kasus ini dan ada masyarakat Indonesia yang berkunjung ke sana.
Dimana dalam kata lain disebut import case. Situasi ini akan datang sekitar bulan Juli, Agustus, hingga November. Hal ini dilihat jika situasi di negara lain belum selesai.
Akan tetapi, jika pada bulan Agustus seluruh negara di dunia telah selesai melewati masa pandemi ini, maka otomatis gelombang kedua ini tidak akan terjadi.
Baca juga: Corona Merusak Otak dengan Berbagai Gejala, Benarkah?
Perkiraan gelombang kedua virus Covid-19 ini masih perlu diikuti seputar perkembangan jumlah kasus yang terjadi.
Menurut para ahli, Indonesia tidak perlu seperti China yang tak langsung membebaskan orang-orang untuk masuk ke dalam negaranya kembali meskipun penambahan data kasus baru telah menurun.
Apa Penyebab Terjadinya Gelombang Kedua?
Virus Corona merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan melalui kontak antara orang yang rentan terinfeksi.
Tidak adanya penanganan serta langkah pengendalian yang menjadikan gelombang kedua virus Covid-19 ini terjadi.
Jika orang yang telah berhasil sembuh menunjukkan respon yang kekebalan protektif, otomatis wabah akan meninggalkan bekas dan akan terus tumbuh dalam imun seseorang.
Setelah banyak orang yang menjadi kebal, maka akan jauh lebih sedikit penderita virus dan virus juga akan mati.
Cara Menghentikan
Ketika gelombang pertama yang berasal dari wabah dinilai sangat besar, maka terdapat sebuah populasi yang cukup kebal dan hanya akan sedikit populasi yang rentan tersisa.
Hal ini dapat memicu terjadinya gelombang kedua virus Covid-19. Akan tetapi, potensi manusia dari wabah ini juga akan sangat besar dan mungkin tidak akan dapat diterima.
Pemberian Vaksin
Sebagai sebuah alternatif untuk mencegah terjadinya gelombang kedua virus ini, dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin.
Hal ini dikarenakan pemberian vaksin mampu membantu memenuhi herd immunity tanpa infeksi yang jauh lebih luas.
Baca juga: Vaksin Virus Corona yang Sedang Diuji Klinis di WHO, Apa Saja?
Setelah berakhirnya gelombang pertama, pencegahan terhadap gelombang kedua perlu ditingkatkan secara ekstra untuk dapat mendeteksi dan juga mengisolasi setiap kasus baru dengan cepat.
Pembatasan Jarak Fisik Tetap Harus Dilakukan
Ketika pandemi ini tengah mengalami penurunan, baru-baru ini dalam tingkat rawat inap dan juga indikator yang lainnya pihak berwenang tetap perlu menyiapkan kemungkinan gelombang kedua virus Covid-19 ini.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara tetap mempraktikkan jarak fisik antara satu orang dengan orang lain, bahkan ketika masa lockdown secara bertahap telah berkurang.
Pada saat yang sama, para tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan sistem pengujian untuk dapat melakukan identifikasi mereka yang telah terinfeksi dan untuk dapat menemukan interaksi pribadi yang dekat melalui penelusuran kontak.
Untuk membangun jaringan pelacakan kontak nasional, maka sebagai kunci untuk dapat mencegah terjadinya berbagai kasus baru dan juga diagnosis baru merupakan sebuah tantangan yang berat.
Maka dari itu, diperlukan kesatuan, persatuan, dan dukungan pihak manapun, entah itu masyarakat, pemerintah, ataupun tenaga medis terkait gelombang kedua virus Covid-19. (R10/HR-Online)