Gejala ringan terinfeksi virus Corona berdasarkan penelitian terbaru para ilumuwan yang sebaiknya jangan diabaikan. Ilmuwan mengungkap ada 5 gejala ringan terinfeksi virus corona.
Saat ini penyebaran virus jenis SARS-CoV-2 terus meningkat setiap harinya. Inveksi virus yang disebut Covid-19 ditemukan pertama kali di Wuhan, China, akhir Desember 2019.
Kasus Covid-19 di Indonesia sendiri terus bertambah. Masifnya penyabaran virus tersebut wajib diwaspadai dengan tidak menyepelekan gejala ringan yang muncul.
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (12/04/2020), berikut ini gejala ringan Covid-19 yang sebaiknya jangan diabaikan.
5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona
Sakit Perut, Diare, dan Muntah
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan America Journal of Gastroenterology, menganalisis data pasien Covid-19 sebanyak 204 orang di Hubei, Tiongkok.
Peneliti menemukan dari data sebanyak itu, 50 persennya pasien mengalami sakit perut, diare dan muntah.
Infeksi Mata
Infeksi mata juga menjadi tanda dari gejala ringan terinfeksi virus corona. Hal itu diungkap ahli kedokteran telinga, hidung, tenggorokan di Inggris yang tergabung dalam The British Association of Otorhinolaryngology.
Para ahli kedokteran tersebut menyatakan bahwa, daerah seputar mata, hidung serta tenggorokan sering menjadi titik masuk virus corona.
Sebuah studi yang diterbitkan JAMA Ophthalmology menemukan, dari 38 pasien Covid-19 yang ada di RS Hubei, 31,6 persennya punya gejala berkaitan dengan mata.
Meski begitu, namun penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan dalam skala yang lebih besar lagi.
Kehilangan Penciuman atau Rasa
Gejala ringan terinfeksi virus corona berikutnya adalah hilangnya indra penciuman atau rasa. Sejumlah orang yang positif Covid-19 awalnya melaporkan kehilangan bau dan rasa.
Diketahui, hilangnya kemampuan merasakan atau mencium dapat disebabkan oleh virus. Dalam hal ini virus menghancurkan sel-sel, baik di hidung dan tenggorokan.
Kelelahan
Sebelum gejala berkembang, pasien Covid-19 juga melaporkan gejala lain yang dialaminya, yaitu rasa lelah. Ini merupakan gejala virus corona ringan.
Journal of American Medical Association melaporkan, hingga 44 persen pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit melaporkan mengalami kelelahan.
Kalau Anda mengalami gejala yang ringan seperti batuk terus menerus atau suhu tinggi, segera pemeriksakan diri ke rumah sakit atau mengisolasi diri selama 7 hari.
Kelelahan Mental
Gejala ringan terinfeksi virus corona lainnya adalah mengalami kabut otak atau kelelahan mental yang dialami oleh sejumlah orang.
Meski secara tidak resmi hal ini dianggap sebagai gejala, namun mereka yang terjangkit virus corona mengalami hal tersebut.
Seperti dilaporkan Thea Jourdan (50), ia tidak mengalami demam atau batuk, tapi gejala awal Covid-19 dimulai rasa gatal pada tenggorokan dan sakit kepala.
Gejala Virus Corona Menurut WHO
Sementara, menurut WHO, pasien positif virus corona diawali dengan adanya gejala batuk dan sesak napas.
Pada kasus-kasus yang parah, gejala awal Covid-19 yang diakibatkan infeksi virus corona membuat pasien mengalami pneumonia, gagal ginjal.
Selain itu, pasien juga mengalami gangguan pernapasan akut hingga menyebabkan kematian.
Business Insider melaporkan, kasus virus corona sebagian besar bisa disebut ringan, hanya 20 persen kondisi pasien semakin parah karena penyakit bawaannya.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Wuhan terhadap 14 pasien di rumah sakit Zhongnan, menemukan ada gejala khas yang dialami penderita Covid-19.
Studi itu menyebutkan, sebanyak 99 persen pasien mengalami demam tinggi, sedangkan setengahnya lagi mengalami batuk berdahak kental dan batuk kering.
Di samping gejala ringan terinfeksi virus corona, ada juga pasien penderita Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas dan merasakan sakit otot.
Selalu menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci utama untuk menghindari paparan virus tersebut.
Begitu pula dengan menerapkan social distancing dan physical distancing sesuai imbauan dari pemerintah, dalam upaya memutus rantai penyebaran wabah virus corona.
Jangan cuek dengan adanya pandemi Covid-19, karena satu orang terinfeksi bisa menularkan kepada ribuan orang lainnya. (Eva/R3/HR-Online)