Fitur video call group Telegram akan dikembangkan oleh pihak aplikasi Telegram pada akhir tahun ini. Perusahaan Telegram mengatakan bahwa mereka akan lebih memprioritaskan keamanan dan juga kegunaan dalam fitur tersebut.
Telegram Siapkan Fitur Video Call Group Telegram
Seakan tidak ingin ketinggalan, Telegram dikabarkan akan meluncurkan sebuah fitur baru yaitu fitur panggilan video bagi para penggunanya.
Baca juga: Tiga Fitur Baru Telegram Telah Diluncurkan, Ada Mode ‘Batman’
Platform pesan instan milik Pavel Durov ini telah mengumumkan akan menambah layanan video call group yang aman digunakan pada tahun ini. Sebenarnya, fitur ini telah lama diminta oleh para pengguna di Telegram.
Meskipun telah diumumkan bakal rilis tahun ini, akan tetapi belum ada kepastian tanggal dan juga bulan kapan para pengguna dapat memanfaatkan layanan video call ini.
Fitur Video Call Group yang Aman
Pihak Telegram telah mengklaim bahwa fitur video call group Telegram yang mereka rilis ini akan jauh lebih mengedepankan keamanan bagi para penggunanya.
Hal ini dikarenakan saat ini penggunaan aplikasi video call yang sering digunakan (Zoom) tidak memiliki sistem keamanan yang baik.
Mengingat penggunaan Zoom yang beberapa bulan terakhir dilanda dengan beberapa skandal keamanan yang menjadikan platform tersebut banyak mendapatkan kritikan.
Akan tetapi, pihak Telegram telah menghindari berbagai kritikan dari komunitas tersebut karena terdapat fitur keamanan enkripsi end-to-end milik mereka yang tidak diaktifkan secara otomatis.
Berbagai Pembaruan Sistem yang Jauh Lebih Baik
Aplikasi perpesanan populer Telegram mengatakan bahwa pihaknya akan menambahkan fitur video call group Telegram.
Dimana lockdown secara global memang telah memberikan sorotan perlunya sebuah alat komunikasi video yang terpercaya.
Baca juga: Tambah Kontak Telegram Tanpa Nomor HP, Simak Cara Mudahnya!
Video call pada tahun 2020 ini hampir mirip dengan messaging pada tahun 2013 lalu. Terdapat aplikasi yang aman dan juga berguna.
Akan tetapi, tidak ada aplikasi yang berguna sekaligus aman. Maka dari itu, pihak Telegram akan memperbaiki dan jauh lebih fokus untuk memberikan group video yang jauh lebih aman pada tahun 2020.
Naiknya Jumlah Pengguna Telegram
Telegram telah mengumumkan rencana perilisan fitur video call group Telegram bersamaan dengan laporan berita dari mereka yang telah mencapai hingga 400 juta pengguna aktif tiap bulannya.
Sekitar dua kali lipat naik dalam jangka waktu penggunaan dua tahun. Semakin banyaknya pengguna Telegram ini merupakan sebuah capaian dalam jangka waktu kurang lebih setahun setelah mencapai sekitar 300 juta pengguna di dunia.
Capaian tersebut mengartikan bahwa Telegram telah menggandakan basis para penggunanya sejak tahun 2018 yang lalu ketika memiliki 200 juta pengguna aktif setiap bulannya.
Telegram juga telah mengklaim bahwa kehadiran fitur ini nantinya akan memberikan nilai plus agar Telegram makin banyak diunduh para pengguna media sosial di dunia.
Aplikasi Media Sosial yang Paling Banyak Diunduh
Telegram merupakan aplikasi yang termasuk ke dalam daftar aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh lebih dari 20 negara di dunia.
Akan tetapi, basis penggunanya memang masih jauh jika dibandingkan dengan penggunaan WhatsApp yang telah mencapai angka 2 miliar pengguna pada bulan Februari tahun ini.
Baca juga: Cara Hapus Kontak Telegram di Android Bersamaan, Mudah Tanpa Ribet!
Bersamaan dengan rilisnya fitur video call group Telegram, pihak Telegram sendiri juga telah merinci berbagai fitur baru yang juga akan diluncurkan oleh mereka.
Beberapa fitur baru tersebut diantaranya adalah pengguna dapat menambahkan cuplikan kuis pendidikan yang telah dibuat oleh layanan direktori baru. Dimana fitur ini berguna untuk dapat menelusuri sekitar 20.000 stiker yang telah tersedia pada platform tersebut.
Telegram: WhatsApp Itu Berbahaya!
Terlepas dari terdapatnya fitur panggilan video yang akan segera meluncur, rivalitas dari Telegram dan juga WhatsApp sendiri memang masih sangat kental. Bahkan bos sekaligus pendiri dari Telegram menyebutkan bahwa penggunaan aplikasi WhatsApp sebagai aplikasi yang berbahaya.
Hal ini telah diumumkan oleh Durov pada sebuah unggahan blog yang telah dibagikan kepada followers akun Telegram miliknya. Durov telah menuding bahwa WhatsApp memang patut disalahkan dan juga harus memperbaiki diri.
Dirinya juga mengatakan bahwa fitur enskripsi end-to-end yang selama ini digembor-gemborkan WhatsApp sangat tidak berguna. Lelaki asal Rusia ini menyebutkan bahwa kehadiran fitur enskripsi ini tidak dapat melindungi keamanan dari para peretasan. Lebih lanjut, hadirnya fitur video call group Telegram pun diklaim aman. (R10/HR Online)