Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis berupa Face Shield Mask atau pelindung wajah yang dibuat oleh siswa SMK Negeri 1 Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat, untuk membantu tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19 atau virus corona, ternyata memenuhi syarat untuk digunakan.
Hal itu setelah Kepala SMK Negeri 1 Kawali, Hadi Sumantoro bersama siswa dan guru sekolah tersebut, menyerahkan contoh Face Shield Mask buatan siswanya ke kantor sekretariat penanganan Covid-19 Center Kabupaten Ciamis, Rabu (01/04/2020).
Baca juga: Bantu Atasi Covid-19, Siswa SMK 1 Kawali Ciamis Buat Face Shield untuk Tenaga Medis
Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Eni Rochaeni, yang menerima kedatangan rombongan dari SMK 1 Kawali, mengatakan, setelah dilakukan pengecekan terhadap Face Shield Mask buatan siswa SMK 1 Kawali, hasilnya sangat layak digunakan untuk tenaga medis. Hanya saja, APD tersebut masuk kategori tipe 1 atau yang biasa digunakan oleh petugas puskesmas.
“Kalau Face Shield yang digunakan oleh tenaga medis di ruang isolasi rumah sakit itu merupakan tipe 3 atau speknya dirancang khusus untuk berhadapan langsung dengan pasien yang terpapar penyakit menular,” ujarnya.
Eni menambahkan pihaknya justru tengah membutuhkan Face Shield Mask tipe 1 yang diperuntukan bagi tenaga medis puskesmas. Dengan begitu, kata dia, sumbangan dari siswa SMK 1 Kawali benar-benar akan sangat membantu.
“Kami memang kekurangan APD untuk tenaga medis puskesmas. Untuk Face Shield saja, petugas Puskesmas sampai membuat sendiri dengan alat dan bahan seadanya. Jadi bantuan dari siswa SMK ini sangat membantu sekali. Dan kami sangat berterima kasih,” katanya.
Setelah melakukan komunikasi, terang Eni, pihak SMK 1 Kawali sudah menyanggupi akan membuat Face Shield untuk menutupi kebutuhan di puskesmas yang ada di Kabupaten Ciamis. “Jadi pihak SMK buat contoh dulu dan diserahkan kepada kami. Kalau menurut kami layak dan siap menerima, baru pihak SMK akan melakukan produksi yang lebih banyak,” katanya.
Eni mengatakan, meski petugas puskesmas tidak berhadapan langsung dengan pasien Covid-19, namun posisinya tetap rentan tertular. Karena petugas puskesmas memiliki tugas memeriksa masyarakat yang dinyatakan ODP (Orang Dalam Pantauan) Covid-19.
“Meski seseorang masih dinyatakan ODP, tapi bisa saja sudah membawa virus dalam tubuhnya. Nah kondisi itu yang harus diwaspadai. Makanya petugas puskesmas pun harus dilengkapi dengan APD yang memadai,” terangnya. (R2/HR-Online)