Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Akibat Pandemi virus corona, harga ikan hasil tangkapan para nelayan di Pangandaran, Jawa Barat, mengalami penurunan. Hal itu lantaran ikan yang mestinya diekspor saat ini cenderung lebih dipersulit.
Kepala Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Bambang, mengatakan, di tengah pandemi virus corona, secara keseluruhan nelayan Pangandaran tidak terpengaruh, sebab nelayan di laut juga saling berjauhan.
Selain itu, hasil tangkapan mereka juga terbilang normal, sehingga mereka masih tetap melaut.
Namun, masalahnya adalah harga ikan ekspor mengalami penurunan akibat wabah covid-19 ini. “Penurunan harga ikan ekspor mencapai 30 sampai 40 persen. Namun untuk harga ikan lokal harganya masih stabil,” paparnya.
Bambang mengatakan, pihaknya berharap pandemi ini secepatnya berlalu. Sebab, bila terus menerus bisa berdampak pemasaran berhenti. Sehingga, ketika pemasaran berhenti secara otomatis nelayan akan berhenti melaut.
“Jika pandemi ini berkepanjangan dan pemasarannya terhenti, nelayan juga tentu akan berhenti, dan harga jual ikan ekspor dihawatirkan lebih anjlok lagi,” imbuhnya.
Di Kabupaten Pangandaran, kata Bambang, terdapat 9 tempat pelelangan ikan, yaitu di Pangandaran, Bojongsalawe, Batukaras, Madasari, Muaragetah, Legokjawa, Nusawiru, Palataragung dan Majingklak.
“Kita akan buatkan tempat khusus buat cuci tangan, komplit dengan sabun antiseptik dan akan disediakan cairan disinfektan di setiap pelelangan. Hal ini tentu untuk mencegah mewabahnya virus corona di pelelangan ikan itu sendiri,” pungkasnya. (Enceng/Koran HR)