Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com).- Tidur di bawah cahaya lampu dampaknya buruk. Beberapa orang lebih suka tidur di bawah nyala lampu, sebagian lagi lebih suka dalam keadaan gelap.
Namun pernahkah Anda mencari tahu, sebenarnya lebih baik mana antara gelap atau terang yang diperlukan saat tidur? Dan jawaban yang tepat adalah dalam keadaan gelap.
Tidur dalam keadaan gelap ternyata lebih baik dibandingkan dengan keadaan terang atau lampu menyala. Karena Cahaya yang diterima mata saat pagi hingga sore akan menghambat jalannya sel saraf.
Selain itu, cahaya lampu juga menahan lepasnya hormon melatonin yang berfungsi membantu Anda untuk tertidur. Berikut ini daftar penyakit yang timbul akibat tidur di bawah nyala lampu.
Dampak Negatif Tidur di Bawah Cahaya Lampu
Obesitas
American Journal of Epidemiology telah menerbitkan sebuah penelitian yang berisi kasus tentang wanita yang tidur di bawah nyala lampu.
Wanita yang tidur di bawah nyala lampu cenderung memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) lebih tinggi. Selain itu, ukuran lingkar pinggang menjadi lebih besar dibandingkan dengan wanita yang tertidur di kamar gelap.
Baca Juga: Posisi Tidur Terbaik untuk Menunjang Kesehatan
Depresi
Ada baiknya Anda mematikan lampu kamar sebelum tidur. Perlu juga untuk mematikan alat-alat elektronik di sekitar tempat tidur Anda, seperti TV, komputer, atau handphone. Karena benda-benda tersebut juga bisa memancarkan cahaya.
Penelitian Journal of Affective Disorders menyebutkan bahwa beberapa orang dengan gangguan depresi ternyata tidur dengan kondisi terang di kamarnya.
Ternyata tidur di bawah cahaya lampu mampu mempengaruhi kualitas tidur seseorang dan dapat berpengaruh pada gangguan mental, khususnya depresi.
Kanker Payudara
Dampak negatif tidur di bawah cahaya lampu selanjutnya adalah kanker payudara. Kasus tentang kanker payudara ini telah dibuktikan dengan adanya penelitian dari International Journal of Health Geographics.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa risiko tertinggi kanker payudara menyerang wanita-wanita yang hidup di daerah perkotaan yang penuh dengan pancaran cahaya lampu, misalnya kantor, rumah, atau mall.
Diabetes Mellitus Tipe 2
Chronobiology International menyampaikan bahwa penderita diabetes telah terpapar cahaya sebelum tidur selama 4 jam.
Tidak hanya lampu, cahaya yang diterima juga berasal dari televisi, handphone, dll. Pancaran cahaya tersebut berhasil mempengaruhi hormon melatonin.
Baca Juga: Manfaat Tidur Telanjang Ternyata Baik untuk Kesehatan
Insomnia
Cahaya bisa memberikan sinyal pada otak yang disalurkan ke tubuh untuk menunjukkan jam bilogis tertentu.
Kemudian paparan cahaya akan menstimulasi sel saraf yang mengalir dari mata ke otak. Otak tersebut adalah bagian yang bertugas untuk mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang membuat Anda merasakan kantuk.
Jika kondisi tersebut terus-menerus terjadi, maka Anda akan susah merasakan kantuk. Sehingga gangguan insomnia pun muncul dan mengakibatkan kurangnya kuantitas tidur, serta merusak kualitas tidur.
Itulah Dampak negatif tidur di bawah cahaya lampu. Meski demikian, Anda juga tetap perlu menjaga kesehatan dengan pola makan yang bergizi dan rutin berolah raga.
Karena sistem kekebalan tubuh diperoleh dari gaya hidup yang seimbang antara asupan gizi, olahraga, dan waktu istirahat yang teratur. (Deni/R4/HR-Online)