Planet minor di luar Neptunus atau yang juga dikenal dengan sebutan objek trans-Neptunus (TNO) telah ditemukan oleh peneliti. Bukan hanya satu atau dua planet saja, akan tetapi ada ratusan.
Penemuan ini sendiri dilakukan oleh Pedro Bernardinelli yang adalah mahasiswa pascasarjana di University of Pennsylvania.
Baca juga: Pengamatan Hujan Besi di Eksoplanet Berwajah Dua, Ini Penyebabnya
Dengan jumlah yang begitu banyak, penemuan planet minor ini tentu saja sangat menarik untuk dikupas lebih lanjut. Langsung saja, berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
Penemuan Planet Minor di Luar Neptunus
Penemuan planet TNO berhasil dilakukan dengan bantuan Dark Energy Survey (DES). Pada dasarnya penelitian DES sendiri bertujuan untuk mempelajari sifat energi gelap dalam galaksi, supernova, hingga pola struktur kosmik.
Dimana hal tersebut dilakukan dengan mengumpulkan gambar berpresisi tinggi dari langit selatan. Dari tujuan tersebut, jelas bahwa fokus utama DES bukanlah pencarian TNO.
Baca Juga: Foto Mars Paling Detail Dirilis Pertama Kali Sepanjang Sejarah
Walau demikian, luas dan kedalaman cakupannya mampu membantu ilmuwan dalam mendeteksi TNO. Dengan bantuan DES, Pedro Bernardinelli beserta rekan menemukan 316 TNO.
Dengan jumlah tersebut, diketahui bahwa ada 245 yang belum pernah terdeteksi sebelumnya. Terkait temuan planet minor di luar Neptunus ini, Bernardinelli menyebut bahwa jumlah TNO yang dideteksi dipengaruhi oleh seberapa banyak langit yang dilihat.
Tak hanya itu, penemuannya juga tergantung dari hal terkecil apa yang ditemukan. Hal ini sebagaimana yang dikutip dari Science Daily, pada Kamis 12 Maret 2020.
Dalam penemuan ini, letak TNO yang dideteksi terbilang menyebar. Ada yang ditemukan pada jarak sekitar 30 unit astronomi (AU). Kemudian ada yang berada di dekat orbit Neptunus dan ada pula yang jaraknya sampai 90 AU.
Penemuan yang berhasil mencuri perhatian ini bukanlah temuan hasil penelitian biasa. Penemuan planet minor ini diyakini dapat membantu pencarian planet Nine misterius di masa depan.
Metode Penemuan TNO
Sebagaimana yang sudah sedikit disinggung di atas, penemuan planet minor di luar Neptunus ini didukung dengan DES. Dalam pemanfaatannya, ilmuwan juga menerapkan metode khusus.
Metode ini dijalankan oleh Pedro Bernardinelli yang juga menjalin kerjasama dengan profesor Gary Bernstein, Masao Sako, dan tim.
Lantas metode apa itu? Metode ini berupa survei TNO khusus. Dalam survei yang dilakukan, peneliti mengukur dengan rentang waktu sesering mungkin.
Baca juga: Planet Kerdil Gonggong, Benda Langit Pertama dengan Mitologi Cina
Setidaknya pengukuran dilakukan setiap satu atau dua jam. Hal ini dilakukan supaya pelacakan lebih mudah dilakukan dan memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Disamping itu, Pedro Bernardinelli juga mengungkap bahwa penelitian planet minor di luar Neptunus menggunakan data DES saat empat tahun pertamanya.
Dalam langkah ini, Bernardinelli memulainya dengan dataset 7 miliar titik. Dimana seluruh objek yang mungkin ditemukan oleh perangkat lunak yang ada diatas level latar belakang gambar.
Kemudian langkah ini dilanjutkan dengan menghapus benda yang terdeteksi di beberapa malam. Mulai dari supernova, galaksi, dan bahkan bintang.
Setelah penghapusan dilakukan, setidaknya ada 400 kandidat planet minor di luar Neptunus yang terdeteksi saat pengamatan selama enam malam lamanya.
Dari ratusan kandidat tersebut, peneliti masih terus melakukan penyaringan. Dalam hal ini, filter dilakukan dengan memanfaatkan dataset asli lagi hingga pada akhirnya membawa ilmuwan ke penemuan terbarunya.
Fakta Penemuan TNO
Perlu untuk anda ketahui, penemuan TNO ini memiliki banyak fakta menarik yang sayang jika dilewatkan. Adapun salah satu faktanya yaitu seputar planet Nine.
Jika anda menyimak ulasan ini secara teliti dari atas, anda pasti sudah bisa tahu bahwa temuan planet minor di luar Neptunus dikait-kaitkan dengan planet Nine.
Planet Nine sendiri diteorikan untuk yang pertama kalinya pada tahun 2016 oleh para ahli di Caltech. Pada waktu itu, para ahli melihat ada sekelompok objek es di tepian sistem Tata Surya dengan orbit miring.
Dalam pengamatan yang dilakukan, orbit gumpalan es ini lantas disebut dengan TNO. Dari sini, diketahui bahwa TNO dibengkokkan oleh daya tarik gravitasi planet Nine.
Hanya saja, hal tersebut masih menjadi misteri. Pasalnya, hingga ini planet Nine belum pernah terlihat, tak terkecuali dengan ilmuwan NASA sekalipun.
Terlepas dari itu semua, penemuan TNO ini diketahui sudah terbit dalam jurnal The Astrophysical Journal Supplement Series.
Untuk mengungkap lebih banyak fakta ataupun informasi menarik dari temuan planet minor di luar Neptunus ini, ilmuwan masih terus melakukan penelitian lebih lanjut. (R10/HR-Online)