Selasa, April 22, 2025
BerandaTeknologiAplikasiMenggunakan WhatsApp Sembarangan Bisa Bahaya!

Menggunakan WhatsApp Sembarangan Bisa Bahaya!

Menggunakan WhatsApp sembarangan bisa membahayakan penggunanya dari berbagai ancaman. Menggunakan WhatsApp dengan tidak hati-hati, bahkan bisa mengancam privasi penggunanya.

Sampai saat ini WhatsApp masih menjadi alat komunikasi yang populer dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Fiturnya yang simpel dan mudah digunakan membuatnya banyak diminati, namun justru Karena itu banyak yang menggunakan WhatsApp sembarangan.

Dengan kemudahannya itu, pengguna membagikan banyak hal tanpa melakukan filter terlebih dahulu untuk memastikan orang-orang yang dapat menerima informasi tersebut.

Hal itu yang membuat pengguna bisa kecolongan, justru dari kesalahan pengguna yang menggunakan WhatsApp dengan sembarangan.

Menggunakan WhatsApp Sembarangan yang Membahayakan

Ada beberapa perilaku pengguna WhatsApp yang abai terhadap keamanan selama menggunakan aplikasi milik Facebook tersebut. Di antara hal-hal tersebut, adalah:

Tidak Melakukan Filter Penyebaran Informasi

Pada dasarnya WhatsApp merupakan jalur komunikasi privat, di mana pengguna terkadang membagikan dan berkomunikasi tentang hal-hal bersifat pribadi.

Namun, terkadang pengguna kurang menyadari bahwa informasi itu bisa dilihat oleh orang-orang yang nomor WhatsApp-nya tersimpan di Handphone.

Sementara itu, jarang sekali pengguna yang memperhatikan kontak yang ada, bisa saja karena terlalu banyak kontak yang tersimpan atau karena memang ceroboh.

Pada kondisi ini, pengguna bisa saja kecolongan dengan membagikan hal yang sifatnya pribadi dan dipublish kembali oleh orang lain tanpa disadari.

Menyebarkan Info Sensitif dan Hoaks

Informasi yang bersifat sensitif akan sangat berbahaya ketika disebarkan melalui WhatsApp, meskipun hal itu dimaksudkan untuk pribadi, tetap bisa sangat membahayakan.

Bisa berbahaya karena, pihak keamanan mempunyai kewenangan untuk menggali informasi seseorang melalui WhatsApp.

Berbagai informasi bisa digali untuk mengetahui apakah seseorang berperan dalam hal-hal yang bersifat mengancam keamanan.

Informasi dalam bentuk apapun yang bisa mengancam keamanan, bisa menyeret orang yang menggunakan WhatsApp sembarangan kedalam penjara.

Mengizinkan Setiap Orang Menambahkan ke dalam Grup

Ketika pengguna mengizinkan semua orang menambahkan kontaknya ke dalam sebuah grup, maka pengguna tersebut memiliki resiko yang sangat besar untuk kecolongan.

Pengguna tidak tahu akan ditambahkan ke dalam grup yang berisi informasi baik atau buruk, dan tidak mengetahui orang-orang yang ada di dalam grup tersebut.

Bisa saja pengguna terjebak dimasukkan ke dalam grup yang mengandung informasi yang melanggar undang-undang.

Jika sudah seperti itu, pengguna bisa terlacak sebagai bagian dari orang-orang yang melanggar hukum.

Solusi Pencegahan untuk Mengurangi Resiko

Untuk mencegah berbagai resiko, pengguna WhatsApp sebaiknya berhenti menggunakan WhatsApp sembarangan, dan mulai melakukan pencegahan.

Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengatur privasi pengguna, dengan mengatur privasi, pengguna dapat mengontrol siapa saja yang dapat melihat informasi yang dibagikan.

Terdapat 3 opsi untuk mengatur privasi, pertama informasi bisa dibagikan untuk semua orang (opsi default), bagikan ke kontak saya dan tidak dibagikan untuk semua.

Selanjutnya, tidak mengizinkan semua orang bisa memasukkan kontak ke dalam grup, sehingga hanya orang-orang yang sudah ditentukan saja yang bisa memasukkan ke dalam grup.

Terakhir dengan mengaktifkan keamanan verifikasi dua langkah, hal ini dilakukan untuk mencegah orang lain melakukan baypass terhadap WhatsApp.

Itulah beberapa bahaya dan solusi yang perlu diperhatikan oleh para pengguna WhatsApp untuk mengurangi resiko kerugian.

Menggunakan WhatsApp sembarangan tentunya berpotensi menimbulkan bahaya-bahaya lainnya yang tidak diulas di sini, maka pencegahan baiknya dilakukan sebelum terjadi. (Muhafid/R6/HR-Online)

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...
Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

harapanrakyat.com,- Lurah Sindangrasa, Derry Yusman menyebut angka stunting di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis ada penurunan cukup signifikan. Dari tahun 2024 itu tercatat ada 11...
3 Pemain Timnas Indonesia

3 Pemain Timnas Indonesia Terancam Nganggur di Musim Panas 2025!

Musim panas 2025 bisa jadi mimpi buruk untuk Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia. Pasalnya ada 3 pemain Timnas Indonesia yang terancam bermain tanpa klub...
program sekolah rakyat kota bandung

Ketersediaan Lahan Masih Jadi Kendala Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung

harapanrakyat.com - Persoalan ketersediaan lahan masih menjadi kendala pembangunan sekolah rakyat di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab kondisi geografis dan keterbatasan lahan di wilayah...