Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Untuk mengurangi jumlah penyebaran nyamuk penyebab Demam Berdarah Degue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, mengajak seluruh masyarakat Tatar Galuh memberlakukan kebiasaan membersihkan lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Dr Yoyo, ketika ditemui Koran HR, Selasa (03/03/2020), mengatakan, sampai saat ini untuk penyebaran penyakit DBD masih bisa ditangani dengan baik.
“Hampir setiap hari kami terus memberikan imbauan kepada para pertugas kesehatan, baik dinas maupun petugas di Puskesmas, supaya bahu membahu mensosialisasikan bahaya penyakit DBD. Salah satunya menekankan soal kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Yoyo menjelaskan, nyamuk penyebab DBD tidak akan hilang apabila perilaku warga masyarakat tidak diubah. Maka dari itu, mulai dari sekarang sebelum ada warga yang terjangkit kembali, senantiasa bersihkan lingkungan dan rumah setiap hari.
Karena, kata Yoyo, tempat bersarang nyamuk aedes aegifty bukan di hutan maupun di selokan, akan tetapi mereka bersarang di tempat tertutup dan bersih, seperti ember tempat menyimpan air bersih, dispenser dan wadah pelastik yang bisa menyimpan genangan air.
“Biasanya jika lingkungan tidak dibersihkan, nyamuk akan mudah bersarang. Makanya, kita harus setiap hari membersihkan tempat yang disinyalir bisa menyimpan genangan air bersih,” jelasnya.
Yoyo menambahkan, sebagaimana perintah Bupati Ciamis, bahwa kegiatan bersih-bersih lingkungan baik rumah, kantor maupun pekarangan harus dilakukan tiap hari, terlebih di musim penghujan.
Menurut Yoyo, meski Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah mencanangkan Jumsih (Jum`at Bersih) untuk diterapkan, jika hanya sebatas seremonial jelas tidak akan mengubah cara hidup sehat.
“Maka dari itu, mari kita bersama-sama, tidak hanya pemerintah saja, melainkan diikuti oleh seluruh masyarakat Ciamis, turut serta menciptakan Ciamis bersih, lingkungan bersih dan nyamuk DBD hilang,” katanya.
Sementara itu, Kabid P4B Dinkes Ciamis, Dr. Bayu, menuturkan, pihaknya mencatat jumlah penderita DBD pada Bulan Januari 2020 mencapai 216 orang. Sedangkan pada Bulan Februari meningkat menjadi 239 orang dan meninggal dunia 3 orang.
“Penderita DBD menurut golongan umur, masih didominasi usia produktif, yaitu usia 15 sampai 44 tahun. Dan resiko terserang sangat tinggi, jumlahnya mencapai 237 orang. Sementara usia 1 tahun 7 orang, usia 1-4 tahun 18 orang, usia 5-14 tahun 89 orang dan usia diatas 44 tahun 101 orang,” jelasnya.
Bayu mengungkapkan, untuk dominasi jumlah penderita menurut daerah masih di Kecamatan Ciamis, Bulan Januari 71 kasus dan Bulan Februari 85 kasus. Sementara jumlah lainnya, tersebar hampir di setiap kecamatan. (Es/Koran HR)