Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Rapid tes yang dilakukan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, baru dilakukan pada 40 orang. Rapid tes di Ciamis dilakukan pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tenaga medis di ruang isolasi, dan dokter spesialis sebanyak 20 orang.
Rapid Diagnostic Test (RDT) atau rapid tes ini juga dilakukan kepada ODP (Orang Dalam Pemantauan dengan resiko tinggi yang dilakukan oleh Labkesda Ciamis sebanyak 20 RDT.
“Totalnya baru 40 RDT karena terbatasnya cassete yang disuplai oleh pusat. Sedangkan untuk pengadaan mandiri oleh Kabupaten terhambat oleh larangan pusat berkaitan dengan izin edar RDT-nya,” ujar dr Bayu Yudiawan, juru bicara Covid-19 Center Ciamis, Senin (31/3/2020).
Selain rapid test, tes Corona di Kabupaten Ciamis juga dilakukan melalui tes swab PCR. Tes Swab ini dilakukan kepada 7 PDP yang saat ini dirawat di Kota Banjar dan 4 PDP di Ciamis.
“Total ada 11 tes swab yang dilakukan untuk PDP ini. Hasil yang keluar baru 3 dari 11 yang samplenya dikirim ke BLK di Jakarta,” lanjut dr Bayu.
Dari 3 tes swab untuk PDP di Ciamis ini, hasilnya semua negatif. Begitupun dengan 40 rapid tes yang dilakukan untuk tenaga medis, PDP, dan ODP hasilnya juga negatif.
“Hasil yang keluar dari tes swab baru 3 dari 11 dan semuanya negatif, untuk yang 40 RDT sama hasilnya juga negatif,” katanya.
Bayu juga mengungkapkan pengadaan alat untuk rapid tes dianggarkan sebanyak 450 casette, namun saat ini stok di semua supplyer sedang kosong.
“Kalau pengadaan untuk VTM (Virus Transport Media) untuk metode swab PCR yang dikirim ke BLK Bandung sebanyak 500 pieces, berikut Dacron, ini pun sama masih menunggu ketersediaan stock dari para suplyer,” katanya.
Dia juga mengakui, pihaknya kesulitan mendapatkan VTM untuk tes swab PCR, maupun RDT. “Jadi VTM maupun RDT kita kehabisan dan kesulitan karena barang susah didapat,” tandasnya. (Ndu/R7/HR-Online)