Keadaan Bumi zaman dulu itu berbeda. Ya, Bumi zaman dulu dan sekarang keadaannya sudah tidak lagi sama. Setelah evolusi yang panjang, kini Bumi memiliki keadaan yang seperti sekarang ini.
Bumi merupakan planet di Tata Surya yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Jauh sebelum hadirnya manusia, Bumi sudah mengalami perkembangan.
Jika melihat dari berbagai teori evolusi Bumi, maka planet ini memang terlihat memiliki perubahan keadaan yang sangat panjang.
Keadaan bumi saat ini jauh berbeda dengan keadaan Bumi ketika masa dinosaurus. Perbedaan kondisi lingkungan di Bumi juga yang membuat makhluk hidup di dalamnya terus berkembang.
Lantas, bagaimana sebenarnya keadaan Bumi dulu, kenapa bisa berubah menjadi keadaan saat ini?
Baca Juga: Pengertian Pusaran Kutub dan Juga Dampak yang Ditimbulkan
Bagaimana Sebenarnya Keadaan Bumi Zaman Dulu?
Sebelum adanya manusia, Bumi merupakan tempat yang jauh berbeda dari sekarang. Planet ini telah melewati berbagai macam perubahan sejak pembentukannya 4,5 miliar tahun lalu.
Bahkan planet Bumi memiliki wujud yang sangat aneh dan tidak terpikirkan oleh siapapun saat ini. Apabila melihat kondisi Bumi yang telah stabil, tentu saja tidak ada yang membayangkan bagaimana ngerinya kondisi Bumi dulu.
Terjadi hal-hal yang sangat ekstrim di Bumi. Apabila keadaan tersebut kembali, maka tentu saja kehidupan di dalamnya tidak akan bisa bertahan.
Bagaimana Keadaan Bumi Sebelum Adanya Kehidupan di Bumi?
Sudah banyak penelitian yang mencoba mengupas tuntas asal usul planet Bumi ini. Salah satu penelitian menyebut bahwa Bumi dulu mengalami hujan cairan magma panas.
Magma yang menghantam planet Bumi empat miliar tahun lalu atau pada masa awal pembentukannya membuatnya menjadi neraka dunia yang sangat panas.
Kemudian, sekitar 3,7 miliar tahun lalu Bumi nyatanya tidak berwarna biru. Keadaan Bumi zaman dulu rupanya berwarna hijau, benua di dalamnya berwarna hitam, dan langit di atasnya seperti kabut oranye.
Warna hijau pada lautan di Bumi merupakan dampak dari formasi besi yang larut ke dalam air, sehingga menumpahkan karat hijau dan menodai ke dalam naungan sen tembaga berkarat.
Baca Juga: Umur Air di Bumi Jadi Misteri, Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!
Di sisi lain, benua hitam terjadi karena mereka tertutupi oleh lava dingin dan tidak ada tanaman yang bisa menutupinya. Sedangkan alasan langit berwarna orange kabur dulu karena cahaya matahari yang menembus atmosfer berisi metana.
Bumi Merupakan Dunia Air
Ketika meneliti batuan, para peneliti menemukan bukti lain yang membuat mereka semakin yakin bahwa planet ini dulunya merupakan penuh air.
Bukti dari keadaan Bumi zaman dulu tersebut adalah penemuan mineral kuno yang bernama zirkon. Hal ini memperlihatkan bahwa Bumi memang telah memiliki air sejak 4,4 miliar tahun silam.
Masa tersebut dalam evolusi Bumi bertepatan dengan waktu terbentuknya planet ini serta termasuk ke dalam sejarah kelautan yang sangat panjang.
Bumi pada zaman dulu ilmuwan yakini merupakan dunia air. Teori ini memunculkan pertanyaan bagaimana asal usul kehidupan di Bumi.
Mengingat dahulunya Bumi tidak mempunyai daratan, apakah mungkin apabila organisme sel tunggal paling awal pertama kali hadir di dekat lubang hidromenta di dalam lautan? Hal ini masih tidak ada jawabannya.
Baca Juga: Oksigen Hilang dari Bumi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Waktu yang Lebih Singkat
Selain merupakan dunia air, keadaan Bumi zaman dulu juga diperkirakan memiliki waktu yang lebih singkat daripada saat ini.
Menurut penelitian dari para ilmuwan, Bumi di zaman dulu hanya memiliki waktu 23,5 jam di dalam satu harinya. Informasi ini tentu mengejutkan dan sulit dipercaya.
Para ilmuwan mengetahui hal ini melalui penelitian yang membandingkan perputaran Bumi dulu dan sekarang. Pada zaman dulu, Bumi berputar sebanyak 372 kali, sementara saat ini hanya 360 kali dalam satu tahun.
Tidak heran jika waktu putaran lebih lama, maka menjadi 24 jam sehari. Ilmuwan yang berhasil mengungkapnya melalui penelitian dengan melibatkan fosil cangkang moluska yang asalnya dari era Cretaceous akhir.
Selain hal tersebut, Bumi juga pernag penuh dengan es dan terlihat seperti bola salju di angkasa. Bumi ada pada kondisi ini sekitar 716 tahun lalu.
Pada saat itu Bumi sangatlah dingin dan bahkan sampai ada gletser di daerah Khatulistiwa. Para peneliti membuktikan hal ini melalui jejak gletser kuno di Kanada. Hal ini membuktikan bahwa keadaan Bumi zaman dulu sangat ekstrim dan berbeda dengan sekarang. (R10/HR-Online)