Fitur Stories Linkedin telah diuji coba secara internal. Fitur ini hampir mirip dengan Snapchat dan Instagram.
Pete Davies kepala dari produk Linkedin ini menjelaskan bahwa fitur terbarunya berupa format percakapan yang baru. Khususnya untuk percakapan dalam hal bisnis.
Perusahaan dapat memakai Stories Linkedin untuk membagikan konten penting dari agenda kerja yang tengah dikerjakan. Selain itu, juga bisa berbagi mengenai trik bekerja yang lebih baik kepada banyak orang.
Fitur Stories Linkedin Percakapan Bisnis
Snapchat pertama kali memperkenalkan fitur Stories pada tahun 2013. Setelah itu, Instagram memakai fitur ini hingga mencapai popularitas tinggi pada tahun 2016.
Aplikasi lain yang memiliki Stories serupa adalah Facebook, WhatsApp dan YouTube. Saat ini Linkedin berencana melakukan tes publik secara luas dalam uji coba fitur Stories secara internal.
Linkedin adalah sebuah situs web yang merupakan perpaduan antara resume interaktif dan bursa kerja perguruan tinggi. Para pengguna Linkedin dapat saling berinteraksi dimanapun mereka berada.
Baca juga: Aplikasi Walkie Talkie, Komunikasi Grup Kian Populer
Perusahaan berbasis California, Amerika Serikat Linkedin menawarkan cara yang ringan untuk berinteraksi dalam dunia bisnis.
Fitur Stories Linkedin ini lebih memudahkan perusahaan untuk bekerja dengan pintar. Selain itu, saat memberikan pengumuman kepada kolega dapat dilakukan dengan cepat.
Tujuan dari penambahan fitur terbaru ini adalah untuk memberikan akses kepada pengguna agar lebih nyaman saat berbagi konten.
Fitur juga memungkinkan para pengguna untuk saling berinteraksi kepada para profesional yang berada dalam platform saat mencari pekerjaan.
Secara teknis, Linkedin mulai dari tahun 2018 sudah berkecimpung dalam stories media sosial. Mereka menguji coba Student Voices yang memungkinkan para mahasiswa untuk dapat mengunggah video dalam Student Voices Campus.
Strategi fitur Stories Linkedin adalah untuk meluncurkan suara mahasiswa menggunakan wawasan dan tren dari penggunanya. Student Voices akan muncul pada layar awal Linkedin serta diposkan ke Playlist kampus.
Video tersebut akan menghilang dari playlist kamus setelah satu minggu ditampilkan. Akan tetapi, pada profil pengguna masih akan tetap terlihat permanen.
Namun penggunaan fiturtersebut hanya terbatas pada para mahasiswa saja. Postingan hanya berupa video tanpa adanya fitur lain yang ditawarkan seperti yang ada pada Instagram. Fitur Stories diperkirakan akan mempunyai layanan yang lebih luas.
Menggunakan Fitur Stories untuk Promosi
Peluncuran Stories akan memberikan pengguna banyak cara untuk membuat konten. Sehingga dapat membangun hubungan yang lebih mudah dan kuat dengan komunitas.
Para profesional sangat membutuhkan permainan konten fitur Stories Linkedin dalam penjualan. Tujuannya untuk meningkatkan alur kesepakatan. Konten yang baik akan menyempurnakan promosi dari suatu bisnis atau perusahaan.
Berikut merupakan cara menggunakan fitur Stories untuk membuat konten sehingga dapat berpusat pada jaringan profesional.
Sorot Prestasi Pribadi
Promosi pribadi harus dilakukan dengan rendah hati. Fitur Storiesdibuat dengan menceritakan secara singkat dan alami untuk berbagi byline terbaru.
Baca juga: Fitur Baru di Gmail untuk Kemudahan Pencarian Email
Selain itu, mengenai penghargaan atau kemenangan dalam berkarir juga perlu diungkap kepada para audiens. Video juga dapat anda manfaatkan untuk memberikan banyak informasi. Misalnya saja, tentang latar belakang dan pencapaian, baik itu secara online ataupun offline.
Tunjukkan Usaha di Belakang Layar
Fitur Stories Linkedin dapat digunakan untuk menunjukkan kepada para audiens mengenai aspek di balik layar dari pekerjaan yang anda geluti. Sehingga para audiens akan memahami seluk beluk dari karir anda.
Berbagai acara yang menarik dari perusahaan dapat anda tampilkan. Misalnya saja, pencapaian kuota penjualan atau acara ulang tahun perusahaan.
Hal menarik lain yang dapat anda sampaikan dalam Stories adalah mengenai cara anda membangun bisnis, kalender kegiatan dan cara memaksimalkan pekerjaan sehingga bisa menjadi sukses.
Para audiens akan menemukan nilai yang terbaik dari setiap kejadian yang anda alami di perusahaan. Hal tersebut dapat ditiru dan membantu para audiens dalam menumbuhkan karir. Secara tidak langsung hal tersebut merupakan upaya promosi yang terbaik.
Tanggal rilis fitur Stories Linkedin belum dapat diketahui. Karena saat ini baru diuji coba secara internal. Beberapa bulan mendatang, fitur Stories ini akan diuji coba pada audiens yang lebih luas. (R10/HR-Online)