Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Dinas Peternakan Ciamis menyumbangkan alat pelindung diri (APD) sebanyak 76 paket, kepada Gugus Tugas Koordinasi dan Informasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis, Jum’at (27/3/2020).
Sumbangan tersebut melihat dari masih kurangnya alat pelindung diri di Kabupaten Ciamis untuk penanganan virus Corona (Covid-19). Padahal tenaga medis merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan Corona.
Adapun APD yang disumbangkan itu merupakan sisa penanganan kasus flu burung yang belum terpakai, namun masih dianggap layak pakai.
Paket bantuan alat pelindung diri ini lengkap, mulai dari baju, kacamata, masker N95, sarung tangan dan pelindung kaki. Juga bantuan disinfektan sebanyak 36 lusin atau 432 botol.
“Meski APD ini sisa dari penanggulangan flu burung yang belum terpakai, setelah kita lihat ternyata masih layak pakai dan aman,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Syarif Nurhidayat.
Lebih jauh Syarif Nurhidayat mengatakan, bahwa hal tersebut sesuai imbauan Bupati Ciamis, yang harus bersama-sama meringankan teman-teman di kesehatan yang saat ini krisis APD.
“Kita tahu, sekarang tenaga medis lah yang menjadi garda terdepan menangani Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan Ciamis juga memberikan bantuan 60 alat pelindung diri ke RSUD Ciamis.
Syarif berharap, APD ini bermanfaat untuk para petugas kesehatan yang tetap semangat menangani pasien Corona.
“APD yang diserahkan ke pusat informasi itu mungkin untuk para petugas puskesmas di daerah. Sedangkan untuk penyerahannya mereka yang atur, mana puskesman yang sangat membutuhkan,” jelasnya.
APD akan Disalurkan ke Puskesmas di Ciamis
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Eni Rochaeni, yang juga jubir Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Ciamis, mengaku, bahwa persediaan alat pelindung diri di Ciamis semakin menipis bahkan hampir tidak ada. Sehingga bantuan itu sangat berarti.
Eni menuturkan, APD itu nantinya akan disalurkan ke puskesmas, dengan prioritas puskesmas yang memang banyak menangani ODP.
“Karena kita tahu sekarang di beberapa puskesmas terjadi lonjakan eksodus,” tuturnya.
Menurutnya, dengan adanya bantuan alat pelindung diri itu, setidaknya petugas kesehatan lebih terjamin keamanannya pada saat penanganan kasus PDP.
“Memang sampai sekarang dengan keterbatasan APD, penanganannya kami yang jemput bola,” kata Eni.
Dirinya berharap, semoga dengan adanya APD, maka penanganannya bisa dilakukan oleh petugas. “Minimal petugas puskesmas bisa mengantar pasien ke rumah sakit rujukan tanpa harus dijemput oleh kami,” pungkasnya. (Fahmi/R5/HR-Online)