Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Imbauan pemerintah untuk meliburkan sekolah dan membatasi berbagai aktivitas masyarakat, berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot di Ciamis. Sopir angkot di Ciamis mengaku mengalami penurunan penumpang sejak Senin (16/3/2020) kemarin.
“Sekarang dengan adanya antisipasi corona, penumpang angkot jadi makin sepi,” ujar Hendi seorang sopir angkot 016 jurusan Ciamis-Jalatrang, kepada Koran HR Selasa (17/3/2020).
Kata dia, biasanya, kalaupun penumpang dewasa sepi, masih ada penumpang pelajar atau OSIS. “Tapi sekarang kan pelajar diliburkan, sehingga jumlah penumpang makin tidak ada,” ungkapnya.
Sejak diberlakukannya imbauan tersebut, masyarakat yang hendak ke pasar Ciamis pun relatif menurun. Hendi menduga, masyarakat memilih tidak keluar rumah dan bepergian ke tempat keramaian seperti pasar, demi mengantisipasi virus corona.
Sepinya penumpang tentunya berpengaruh terhadap penghasilan. Kata Hendi, saat ini masih untung dirinya bisa setor kepada pemilik angkot.”Penumpangnya sepi, buat ganti bensin juga udah pas-pasan,” katanya.
Dirinya berharap, virus corona bisa segera hilang sehingga tidak membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Seperti diketahui, Bupati Ciamis mengeluarkan surat edaran Nomor 440/355-Dinkes.1/2020 tentang antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). Hal tersebut untuk menyikapi surat edaran dari Gubernur Jawa Barat Nomor 443/22/Hukham serta menanggapi situasi darurat virus Corona (Covid-19).
Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama unsur Forkopimda menggelar rapat koordinasi (Rakor), Minggu (15/3/2020) di Opp Room Setda Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya mengatakan, hasil dari rapat koordinasi bersama unsur Forkopimda dan seluruh Kepala SKPD lingkup Pemkab Ciamis yang intinya membahas tentang antisipasi Covid-19.
“Jadi untuk kesimpulannya, yang pertama yaitu sekolah dari mulai Paud, SD, SMP dan SMA diliburkan, dari mulai tanggal 16 sampai tanggal 29 Maret 2020,” katanya. (Jujang/Koran HR)