Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Juru bicara Tim Crisis Center Kota Banjar, Jawa Barat, Tomy Subagja, menyebutkan, saat ini ada dua pasien dalam pemantauan (PDP) yang tengah dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Banjar, dan keduanya merupakan warga Banjar.
Sementara, untuk status orang dalam pemantauan (ODP) saat ini jumlahnya terus berkurang, dari sebelumnya 59 orang, kemudian menjadi tiga orang, dan sekarang hanya satu orang.
“Kemarin sempat ada empat orang yang masuk PDP, tapi yang dua sudah pulang karena hasilnya negatif, dan sudah dikoordinasikan dengan pemerintah setempat karena bukan warga Banjar. Jadi sekarang hanya ada dua PDP yang dirawat,” terangnya, kepada HR Online, Kamis (19/03/2020).
Sedangkan, mengenai hasil uji lab dan riwayat perjalanan dua pasien lagi, lanjut Tomy, sementara ini masih menunggu dari Balitbangkes Pusat. Sehingga pihaknya belum bisa menyimpulkan dan memberikan keterangan lebih jauh.
“Sejauh ini belum ada yang terkonfirmasi positif Corona, tapi kita tetap siaga pencegahan dan perawatan,” katanya.
Belum Semua Sediakan Thermo Scanner
Sementara itu, terkait penyediaan alat pengukur suhu badan (thermo scanner) di ruang publik seperti mesjid, lingkungan pendidikan dan tempat keramaian, Tomy mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kota Banjar memang belum sepenuhnya menyediakan thermo scanner karena keterbatasan fasilitas.
Menurutnya, sejauh ini memang belum ada konfirmasi lanjutan dari pihak Dinas Kesehatan mengenai alat tersebut. Tapi kemungkinan sedang diusahakan, karena kemarin sudah ada rapat.
Meski demikian, untuk penyediaan hand sanitizer dan upaya pencegahan yang lain terus dilakukan, seperti penyemprotan disinfektan di beberapa ruang kantor dan lembaga pemerintahan, juga sudah mulai diberlakukan.
“Sudah kita instruksikan untuk bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan, tapi kalau thermo scanner kita masih terkendala alat, hanya beberapa lembaga saja yang sudah memberlakukan,” kata Tomy.
Sementara itu, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mengatakan bahwa rapat koordinasi tersebut terkait kesiapsiagaan tenaga medis, dan kelengkapan alat RSUD sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan kasus Virus Corona di daerah.
“Kemarin kan kalau rumah sakit rujukan Priangan Timur ada di Garut, tapi sekarang semua RSUD bisa menjadi rujukan, dan itu sudah diumumkan langsung oleh Pak Gubernur Jawa Barat,” jelasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)