Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Terminal Pasar Galuh Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, saat ini seolah beralih fungsi menjadi lahan parkir dan tempat bongkar muat barang.
Indikasi tersebut terlihat dari aktifitas setiap hari yang hanya ada beberapa unit mobil angkot saja yang ngetem di terminal.
Agar terminal dapat berfungsi dengan baik, warga berharap agar Terminal Pasar Galuh Kawali dipindahkan ke tempat yang lebih strategis.
Herman, pengunjung Pasar Galuh Kawali, ketika diminta tanggapan, Selasa (04/02/2020), membenarkan, terminal seolah-olah kini beralih fungsi menjadi tempat bongkar muat barang dan lahan parkir.
Padahal, kata Herman, terminal berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Melihat kondisi seperti itu, dia menilai relokasi terminal akan menjadi solusi.
Senada dengan itu, Hamid (42), pengunjung lainnya, mengungkapkan, relokasi merupakan opsi yang paling memungkinkan. Sebab penyediaaan terminal sebagai insfrastruktur darat bisa lebih optimal.
Hamid mengatakan, keberadaan Terminal Pasar Galuh Kawali, selain kapasitasnya tidak memadai, lokasinya juga kurang strategis. Dan terkadang menjadi biang kemacetan lantaran akses jalannya sempit.
Kodir, pengemudi angkutan umum, mengaku lebih memilih langsung mencari penumpang di pinggir jalan ketimbang harus masuk ke terminal. Sebab ia jarang sekali mendapatkan penumpang dari dalam terminal.
Kalaupun direlokasi agar terminal lebih bermanfaat dan berfungsi sebagaimana mestinya, perlu survei terlebih dahulu ke masyarakat. Sehingga ada keserasian dengan Rencana Tata Ruang di Kecamatan Kawali.
Kepala UPTD Terminal Pasar Galuh Kawali, Holis, melalui petugas Dishub, Muhamad Ramdani, membenarkan bahwa terminal tersebut seolah tidak sesuai dengan fungsinya.
Banyaknya kendaran yang melakukan bongkar muat barang disebabkan keberadaan terminal ada di tanah pasar. Meski demikian, target untuk PAD setiap tahunnya tetap tercapai.
Selama terminal berada di lokasi pasar, dapat dipastikan para sopir mikrolet maupun bis, tidak mau masuk terminal. Ia beharap, mudah-mudahan adanya masukan dari berbagai pihak, Terminal Kawali bisa direlokasi dan dibangun representatif. (Dji/Koran HR)