Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Belasan ibu rumah tangga di RT 11/03, Dusun Kalapadaga, Desa Kalapasawit, Kecamatan Lakbok menyulap sampah plastik menjadi barang berharga.
Mereka memanfaatkan sampah plastik untuk dipintal yang kemudian dibuat anyaman sesuai bentuk yang dipesan konsumen. Mereka sudah berhasil membuat berbagai produk, terutama tas yang menjadi andalannya.
Agus Muri, penggagas kegiatan ini, mengatakan, awal mulanya ia merasa prihatin dengan keberadaan sampah plastik yang hampir setiap hari dibuang oleh masyarakat. Selain bisa menimbulkan masalah bencana, masalah lainnya juga bersumber dari sampah ini.
Berangkat dari pengalamannya dalam membuat tas pada saat di Jakarta, Agus Muri melakukan berbagai inovasi yang menggabungkan antara isu lingkungan dan kemampuan yang ia miliki.
“Akhirnya jadi seperti ini. Saya sengaja melibatkan ibu-ibu rumah tangga sebenarnya agar mereka lebih produktif. Jadi, ketika mereka santai, bisa mengerjakan ini. Kan lumayan buat tambah-tambah kebutuhan dapur,” kata Muri kepada HR Online beberapa waktu lalu.
Muri menambahkan, meski saat ini proses pengejaannya masih manual dan dengan modal nekat, ia tetap optimis bisa mengembangkan dengan dukungan berbagai pihak.
“Alhamdulillah meski belum banyak produknya, tapi kemarin salah satu staff Presiden sudah pesan 2 tas ke saya. Termasuk juga salah satu anggota DPRD dari PKB juga sudah pesan. Alhamdulillah ini jadi motivasi bagi saya untuk terus berkreasi dan bertahan,” imbuhnya.
Anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari PKB, Nopi Zaenudi, mengapresiasi langkah salah satu kelompok masyarakat yang masih peduli terhadap lingkungan dan mengubahnya menjadi barang berharga.
“Ini sangat bagus sekali di saat Indonesia sedang mengalami masalah besar dalam penanganan sampah. Mungkin ke depan perlu dikembangkan lagi, dan tentunya harus ada dorongan dari pemerintah agar lebih maju,” kata pria yang akrab dipanggil Marcel ini kepada HR Online.
Ia berharap, dalam pemanfaatan sampah ini selain menjadi barang berharga dan perlu dilakukan inovasi, higienitas barang yang dihasilkan harus benar-benar dijamin. Sebab, barang tersebut sumbernya dari plastik yang sudah tidak digunakan.
“Kalau sudah ada jaminan bersih kan konsumen tentu saja akan lebih tertarik, apalagi kalau desainnya bagus. Saya yakin aktifitas menyulap sampah plastik ini bisa menjadi salah satu solusi sampah saat ini,” pungkasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)