Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Warga menyayangkan pembangunan dan pemeliharaan taman serta penanaman pohon pada pot yang berfungsi untuk memperindah, sekaligus penghijauan di Kota Banjar, Jawa Barat, yang kurang baik.
Terdapat beberapa taman di Kota Banjar yang kurang terawat sehingga terlihat kumuh, salah satunya di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar (Tamkot) dan Alun-alun Banjar.
Ani (40), salah satu warga yang mengeluhkan hal tersebut, mengatakan, fasilitas yang rusak di area Tamkot memang sudah seharusnya diperbaiki, karena cukup merusak keindahan taman sehingga terkesan kumuh.
“Sudah hampir 4 tahun belum diperbaiki, jadinya ya seperti kurang enak saja dilihat. Mungkin kalau perawatan untuk rumput memang ada, tapi kalau fasilitas lainnya rusak, tetap saja seperti tidak terawat,” kata Ani, kepada HR Online, Selasa (18/02/2020), sambil menunjuk fasilitas Tamkot yang sudah rusak.
Selain fasilitas yang ada di Tamkot Banjar, warga juga menyoroti keberadaan pot tanaman. Pasalnya, mereka khawatir dengan banyaknya pohon tumbang karena diterpa angin kencang.
Andi (28), warga Banjar lainnya, mengatakan, beberapa pohon yang ditanam dalam pot menghambat pengembangan akar, akibatnya pohonan tersebut mudah tumbang.
“Aneh ya, pohonnya kan nanti besar, tapi malah ditanam di dalam pot, akarnya jadi kurang kuat karena kurang menyebar ke tanah di bawahnya. Apalagi kalau terkena hujan dan angin, belum lagi ada beberapa pot yang sudah rusak,” ujarnya, ketika dijumpai Koran HR di sedang berjalan-jalan di Alun-alun Kota Banjar.
Ia juga menduga, sejumlah pohon yang tumbang beberapa waktu lalu, seperti yang ada di Jl. Mesjid Agung Kota Banjar, salah-satu penyebabnya adalah perencanaan penanaman pohon yang kurang baik.
“Sebelumnya pernah ada pohon tumbang di sini kan, mungkin itu sebabnya ya, kalau pohonnya besar semestinya diperhatikan cara menanamnya,” kata Andi.
Pendapat serupa juga dikatakan Hendra, salah seorang aktivis PMII Kota Banjar. Menurutnya, Tamkot Banjar memang terkesan tidak terawat, begitu pula soal pot tanaman di sejumlah lokasi yang sudah rusak. Padahal seharusnya perawatan fasilitas tersebut dibahas sejak dalam perencanaan pembangunan.
“Untuk pot itu, tahun 2019 ada sekitar 130 pot yang rusak, pohon yang ditanam di dalamnya ada yang pernah tumbang. Sekarang musim hujan, sebagian ada yang tumbang juga, saya rasa perencanaan pembangunannya terkesan keliru,” ujar Hendra.
Untuk itu, pihaknya mendorong Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan, karena menurutnya kondisi tersebut merusak keindahan Kota Banjar.
“Karena memang sudah direncanakan dari tahun 2019, seharusnya memang secepatnya, supaya tidak hanya rencana, Kota Banjar takutnya menjadi terlihat kurang indah,” kata Hendra. (Rizky/R3/HR-Online)