Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga dan petani di Lingkungan Pamongkoran, RT 3/19, Kelurahan/Kota Banjar, Jawa Barat, menginginkan adanya pemerataan dalam pembagian jaminan asuransi bagi petani atau kartu asuransi petani.
“Kami ingin sosialisasi kartu asuransi petani dilakukan secara menyeluruh, ke para petani dan tokoh lingkungan melalui dinas dan pihak terkait,” ucap tokoh masyarakat setempat, Dadang Iskandar (49) kepada Koran HR, Selasa (11/2/2020).
Sosialisasi itu, sambungnya, dilakukan agar para petani yang belum tercover sebagai peserta asuransi dapat mendapat akses. Sehingga, ketika terjadi gagal panen karena faktor cuaca ataupun hama, petani bisa mengajukan bantuan bibit ataupun yang lain.
“Banyak petani yang mengeluhkan karena mereka tidak tercover, apalagi di lingkungan sini kan banyak warga yang berprofesi sebagai petani tuh,” kata Dadang yang juga Ketua RW di lingkungan setempat.
Menurutnya, sejauh ini pendataan yang dilakukan di lapangan belum merata atau hanya beberapa saja. Bahkan, ada warga yang tidak tahu menahu program asuransi tersebut, tiba-tiba mendapatkan bantuan asuransi karena tercover sebagai peserta.
Dadang menyebutkan, beberapa waktu lalu pada bulan Januari program asuransi petani sudah digulirkan, namun sampai saat ini masih banyak petani yang mempertanyakan kejelasan program tersebut.
“Saya berharap ada evaluasi dan sosialisasi agar petani juga tahu dan memahami mekanisme kepesertaan. Kasihan mereka, lagian saya juga nggak enak selaku mewakili lingkungan,” harapnya. (Muhlisin/Koran HR)